Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdampak Corona, Produksi dan Penjualan Batu Bara Adaro Turun

Kompas.com - 17/08/2020, 13:43 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Adaro Energy Tbk melaporkan, produksi dan penjualan batu bara pada kuartal II-2020 mengalami penurunan secara tahunan atau year on year (yoy). Penurunan tersebut utamanya diakibatkan oleh penurunan permintaan selama pandemi Covid-19 merebak.

Produksi batu bara Adaro pada periode April hingga Juni 2020 sebesar 12,88 juta ton, atau turun 13 persen yoy. Sementara untuk penjualan batu bara kuartal II-2020 sebesar 12,74 juta ton, turun 17 persen yoy.

Selain itu, total pengupasan lapisan penutup pada kuartal II-2020 tercatat sebesar 53,25 juta bank cubic meter (bcm), turun 19 persen yoy. Alhasil, nisbah kupas mencapai 4,13 kali.

"Lockdown karena Covid-19 berdampak terhadap banyak pelanggan AE (Adaro Energy) karena permintaan listrik di negara-negara para pelanggan melemah," tulis manajemen Adaro dalam siaran pers, dikutip Senin (17/8/2020).

Baca juga: Soal Aturan Wajib Ekspor Pakai Kapal Nasional, Ini Kata Pengusaha Batubara

Bukan hanya terdampak Covid-19, ketidakpastian kebijakan impor di beberapa negara disebut memberikan tekanan terhadap pasar batu bara yang dinilai sudah tidak seimbang.

Lalu, operasional penambangan Adaro juga mengalami hambatan diakibatkan oleh musim hujan berkepanjangan yang berlangsung hingga bulan Juni dengan volume curah hujan dan jam hujan yang lebih tinggi daripada biasanya.

Dengan adanya penurunan pada kuartal II-2020, produksi batu bara Adaro sepanjang paruh pertama tahun ini sebesar 27,29 juta ton, turun 4 persen yoy. Lalu, volume penjualan batu bara pada semester I-2020 sebesar 27,13 juta ton, turun 6 persen yoy.

Hal tersebut  mengakibatkan Adaro melakukan revisi panduan tahun 2020, mulai dari produksi batu bara sebesar 52 juta ton - 54 juta ton, EBITDA operasional 600 juta dollar AS - 800 juta dollar AS, dan belanja modal 200 juta dollar AS - 250 juta dollar AS.

"Target baru untuk produksi batu bara turun sekitar 10 persen dibandingkan tahun 2019 secara yoy, yang terutama didorong oleh penurunan produksi batu bara termal," tulis manajemen Adaro.

Baca juga: Minat Kerja di Sektor Pertambangan? Adaro Lagi Buka Banyak Lowongan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Lebih Banyak Impor dari Israel Dibanding Iran, Bagaimana dengan Ekspor?

Indonesia Lebih Banyak Impor dari Israel Dibanding Iran, Bagaimana dengan Ekspor?

Whats New
Melemahnya Rupiah Bisa Bikin Harga Bawang Putih dan Kedelai Naik

Melemahnya Rupiah Bisa Bikin Harga Bawang Putih dan Kedelai Naik

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Mampukah IHSG Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Sektor Teknologi Bangkit, Saham-saham di Wall Street Menghijau

Sektor Teknologi Bangkit, Saham-saham di Wall Street Menghijau

Whats New
Naik 35 Persen, Tol Trans Sumatera Dilintasi 2,1 Juta Kendaraan Selama Libur Lebaran

Naik 35 Persen, Tol Trans Sumatera Dilintasi 2,1 Juta Kendaraan Selama Libur Lebaran

Whats New
KAI Layani 4,39 Juta Penumpang Selama Lebaran 2024, Lebih Sedikit dari Perkiraan Kemenhub?

KAI Layani 4,39 Juta Penumpang Selama Lebaran 2024, Lebih Sedikit dari Perkiraan Kemenhub?

Whats New
[POPULER MONEY] Harga Bitcoin Pasca Halving | Lowongan Kerja untuk Lansia

[POPULER MONEY] Harga Bitcoin Pasca Halving | Lowongan Kerja untuk Lansia

Whats New
BLT Rp 600.000 Tak Kunjung Cair, Menko Airlangga: Tidak Ada Kendala, Tunggu Saja...

BLT Rp 600.000 Tak Kunjung Cair, Menko Airlangga: Tidak Ada Kendala, Tunggu Saja...

Whats New
AHY Bakal Tertibkan Bangunan Liar di Puncak Bogor

AHY Bakal Tertibkan Bangunan Liar di Puncak Bogor

Whats New
Rupiah Anjlok, Airlangga Sebut Masih Lebih Baik Dibanding Negara Lain

Rupiah Anjlok, Airlangga Sebut Masih Lebih Baik Dibanding Negara Lain

Whats New
Aktivitas Gunung Ruang Turun, Bandara Sam Ratulangi Kembali Beroperasi Normal

Aktivitas Gunung Ruang Turun, Bandara Sam Ratulangi Kembali Beroperasi Normal

Whats New
Survei BI: Kegiatan Usaha di Kuartal I-2024 Menguat, Didorong Pemilu dan Ramadhan

Survei BI: Kegiatan Usaha di Kuartal I-2024 Menguat, Didorong Pemilu dan Ramadhan

Whats New
Strategi BCA Hadapi Tren Suku Bunga Tinggi yang Masih Berlangung

Strategi BCA Hadapi Tren Suku Bunga Tinggi yang Masih Berlangung

Whats New
Bandara Panua Pohuwato Diresmikan Jokowi, Menhub: Dorong Ekonomi Daerah

Bandara Panua Pohuwato Diresmikan Jokowi, Menhub: Dorong Ekonomi Daerah

Whats New
Tren Pelemahan Rupiah, Bos BCA Sebut Tak Ada Aksi Jual Beli Dollar AS yang Mencolok

Tren Pelemahan Rupiah, Bos BCA Sebut Tak Ada Aksi Jual Beli Dollar AS yang Mencolok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com