Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Defisit Transaksi Berjalan RI 1,2 Persen dari PDB pada Kuartal II 2020

Kompas.com - 18/08/2020, 12:40 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

"Di sisi lain, remitansi dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) berkurang, sejalan dengan kontraksi pertumbuhan ekonomi dunia juga menahan penurunan defisit transaksi berjalan lebih lanjut," ujar Onny.

Transaksi modal dan finansial surplus

Membaiknya kinerja NPI didukung oleh surplusnya transaksi modal dan finansial pada kuartal II 2020, sejalan dengan meredanya ketidakpastian pasar keuangan global.

Tercatat, surplus transaksi modal dan finansial sebesar 10,5 miliar dolar AS, terutama berasal dari aliran masuk neto investasi portofolio dan investasi langsung. Pada kuartal sebelumnya, transaksi modal dan finansial mengalami defisit 3,0 miliar dolar AS.

"Aliran masuk investasi portofolio meningkat dalam bentuk penerbitan global bond oleh Pemerintah dan korporasi serta pembelian Surat Utang Negara (SUN)," jelas Onny.

Baca juga: Game Online Bisa Bebani Neraca Pembayaran, Kok Bisa?

Onny bilang, berlanjutnya aliran masuk modal asing tersebut dipengaruhi oleh likuiditas global yang meningkat, imbal hasil instrumen keuangan domestik yang tetap menarik, dan terjaganya keyakinan investor terhadap kondisi perekonomian Indonesia.

Tak hanya itu, investasi langsung turut menyumbang surplus pada neraca transaksi modal dan finansial, meskipun relatif melambat dibandingkan dengan capaian pada kuartal sebelumnya.

Transaksi investasi lainnya mengalami defisit dipengaruhi oleh pola kuartalan meningkatnya pembayaran pinjaman luar negeri yang jatuh tempo.

"Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat bauran kebijakan guna menjaga stabilitas perekonomian, serta memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal," pungkas Onny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com