Marlison menyebut, Suku Tidung merupakan asli Indonesia. Dengan digambarnya baju adat Suku Tidung seharusnya membuat masyarakat lebih mengenal keanekaragaman budaya.
"Bukan dari Tiongkok. Ini asli darah Indonesia. Justru (dengan) kita tampilkan 9 daerah itu, kita semua sekarang mencari tahu, oh, ternyata luar biasa kebangsaan Indonesia," ujarnya.
Lebih lanjut dia menuturkan, 9 daerah yang diambil untuk desain rupiah khusus pecahan Rp 75.000 merupakan pakaian adat daerah yang belum pernah diterbitkan sebelumnya dalam mata uang.
Sembilan daerah mewakili tiap 3 daerah di wilayah barat, tengah dan timur. Dari barat, ada Nanggroe Aceh Darussalam, Riau, dan Gorontalo. Dari wilayah tengah disematkan baju adat asal Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Gorontalo.
"Sedangkan yang dari timur ada NTT, maluku dan Papua. Kita tampilkan anak-anak asli dari daerah tersebut, yang ingin kita gambarkan adalah keanekaragaman dari sisi penduduk," sebutnya.
Baca juga: Ratangga Ada di Desain Uang Rp 75.000, Ini Kata MRT Jakarta
Adapun pemilihan pakaian adat telah melalui proses diskusi yang panjang. Bank Indonesia telah melakukan kordinasi dan group discussion dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah daerah setempat.
Koordinasi dilakukan sampai ke level Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat, dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Adat di daerah masing-masing.
"Contohnya di Kalimantan Utara dan Gorontalo, kita sampai koordinasi ke Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota tarakan dan UPT Balai Adat. Di Kalimantan Utara ada Balai Adat Tidung, dan di Gorontalo ada Balai adat Gorontalo kalau di gorontalo. Semua kita lakukan verifikasi dan digabungkan dalam desain," jelasnya.
4. Dibanderol harga selangit
Selang sehari penukaran uang edisi khusus dibuka oleh Bank Indonesia, platform belanja online (e-commerce) sudah dipenuhi dengan penjualan uang Rp 75.000 tersebut.
Maklum saja, uang tersebut memang dicetak terbatas. Bank Indonesia menyatakan, hanya mencetak uang Rp 75.000 sebanyak 75 juta lembar. Pencetakan edisi khusus Kemerdekaan RI pun hanya dicetak tiap 25 tahun sekali.
Salah satu akun e-commerce yang terlihat memperjualbelikan adalah Shopee. Harga tiap lembar uang Rp 75.000 dibanderol dengan harga fantastis yang bervariasi.
Beberapa penjual seperti pkrwalet, menjualnya seharga Rp 750.000. Penjual lainnya membanderol uang edisi khusus ini seharga Rp 1,75 juta hingga Rp 8,8 juta.
Rosmaya menyatakan, masyarakat boleh menjadikan uang tersebut sebagai koleksi atau hal lainnya. Jika masyarakat menjualnya kembali, BI tidak lagi mengatur ketentuan tersebut.
"Tapi seseorang sudah dapat 1 kemudian buat koleksi, ya bisa. Mangga (silakan). Kemudian ada orang, "Saya beli dong,". Mangga (silakan) saja, masing-masing. Kita tidak lagi mengatur seperti itu," ucap dia.
Baca juga: Syarat dan Prosedur Cara Mendapatkan Uang Rp 75.000 HUT Ke-75 RI
Kendati demikian, Bank Indonesia telah membuat rambu-rambu agar uang tersebut tidak disalahgunakan maupun dipalsukan. Tiap 1 Kartu Tanda Penduduk (KTP), hanya memiliki hal untuk menukarkannya 1 kali.
Penukaran yang dilakukan di kantor Bank Indonesia pun tidak melebihkan nominal, cukup Rp 75.000.
Dari segi keamanan, pihaknya telah melengkapi desain uang dengan teknologi tinggi sehingga sulit dipalsukan.
"Kita sudah membuat rambu-rambu agar sesuai pedoman, satu KTP punya hak menukar 1 (uang Rp 75.000). Jadi ada mekanismenya. Insya Allah, lah akan sulit dipalsukan. Saya enggak tahu ada niat memalsukan, tapi sangat sulit untuk dipalsukan," ungkap Rosmaya.
Baca juga: Catat, Penukaran Uang Rupiah Rp 75.000 Masih Bisa di 7 Lokasi Ini