Selanjutnya, nilai tukar pada Juli 2020 memang masih terdepresiasi sebesar 2,36 persen point to point (ptp) atau 2,92 persen secara rerata dibanding level Juni 2020.
Masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global juga membuat rupiah masih terdepresiasi pada Agustus.
Per 18 Agustus 2020, rupiah terdepresiasi 1,65 persen (ptp) atau 1,04 persen secara rerata dibanding level Juli 2020. Sepanjang tahun, rupiah terdepresisasi 6,48 persen sejak awal tahun (year to date/ytd).
Baca juga: Suku Bunga BI Terus Turun, Bagaimana Bunga Kredit di Bank?
Pada Juli 2020 pula terjadi deflasi 0,10 persen secara bulanan (month to month/mtm). Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juli tercatat sebesar 0,98 persen (ytd) dan 1,45 persen secara tahunan (year on year/yoy).
"Ke depan BI akan memperkuat bauran kebijakan untuk mitigasi dampak Covid-19 dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional. BI akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dengan koordinasi pemerintah untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," pungkas Perry.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.