JAKARTA, KOMPAS.com - PT Toba Pulp Lestari Tbk bersama petani binaan yang tergabung daam kelompok tani hutan "Berjuang", menggelar panen perdana jagung di Dusun Parlombuan, Desa Tapian Nauli III, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara, pekan lalu.
Kelompok tani hutan (KTH) tersebut merupakan binaan perseroan yang tergabung dalam program intercrop.
Melalui program tersebut, petani dikenalkan dengan metode intercrop, yakni petani menanam lebih dari satu tanaman pada waktu yang bersamaan atau selama periode tanam, di satu tempat yang sama.
Baca juga: Produsen Pakan Ayam Bergantung pada Ketersediaan Jagung Lokal
Progran tersebut coba diinisiasi oleh Toba Pulp Lestari kepada kelompok tani binaan guna meningkatkan produktivitas lahan sehingga petani bisa memperoleh tambahan penghasilan.
Sebelum metode tersebut diterapkan, petani diberikan pelatihan dan pendampingan terlebih dulu.
Juanda Panjaitan, mewakili Manajemen PT TPL mengatakan, perseroan terus memperkuat pola kemitraan agar masyarakat sekitar merasakan manfaat positif kehadiran perusahaan. Program pelatihan dan pendampingan tersebut dijalankan bersama pemerintah daerah.
"Jagung yang dipanen perdana ini ditanam menggunakan metode intercrop. Ini merupakan bagian pembelajaran kepada petani, sekaligus petani diajak mengimplementasikan pelatihan dan pendampingan yang telah diberikan," kata Juanda dalam keterangannya, Rabu (19/8/2020).
Program penanaman jagung dengan metode intercrop ini dilakukan di kawasan hutan tanaman industri PT Toba Pulp Lestari, yaitu Compt G 388 Sektor Habinsaran dengan luas total 5 ha.
Dari luasan tersebut, 3,75 ha di antaranya digunakan untuk penanaman jagung dengan metode intercroping.
Program intercrop dilakukan sejalan dengan visi perusahaan, yakni "Tumbuh dan Berkembang Bersama Masyarakat".
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.