Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upah Pekerja Perempuan Pendidikan SD ke Bawah Cuma Rp 1,2 Juta

Kompas.com - 19/08/2020, 19:09 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jendereal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PHI dan Jamsos) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Haiyani Rumondang mengatakan, masih terdapat perbedaan hak upah dan diskriminasi yang dialami oleh pekerja perempuan.

Hal ini mengacu kepada data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2020 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Februari lalu.

"Saya memberikan ilustrasi bahwa dari tingkat pendidikan SD ke bawah, untuk upah pekerja laki-laki katakanlah yang sudah bekerja cukup panjang itu sekitar Rp 2,5 juta sedangkan perempuan hanya Rp 1,2 juta. Ini tentu banyak sekali penyebabnya," kata Haiyani dalam webinar Kompas Talk, Rabu (19/8/2020).

Baca juga: Negara Manakah yang Paling Ramah Pekerja Perempuan?

"Ternyata di dalam data tersebut ditemukan adanya perbedaan hak upah antara laki-laki dan perempuan. Pada praktiknya ini terjadi, kami di Kementerian Ketenagakerjaan sebenarnya telah menegaskan tidak boleh ada perbedaan upah antara laki-laki dan perempuan. Sebagaimana Konvensi ILO Nomor 100," lanjut dia.

Berdasarkan data Sakernas BPS pada Februari 2020, terdapat tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) yang sangat signifikan.

Untuk pekerja perempuan, lanjut Haiyani, justru menunjukkan penurunan signifikan sebesar 54,5 persen.

Sementara, angkatan kerja laki-laki mengalami peningkatan sebesar 0,64 persen.

Baca juga: Menaker: Masih Banyak Cerita Perempuan Jadi Korban Pelecehan Saat Kerja Malam...

"Jadi tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan sangat rendah sekitar 54,5 persen. Ini menunjukkan bahwa harus ada alternatif angkatan kerja perempuan sehingga lebih kuat empower-nya di pasar kerja. Meskipun dibandingkan tahun lalu, mengalami peningkatan cukup signifikan," ujarnya.

Selain itu, imbuh Haiyani, pihaknya juga menerima aduan diskriminasi yang dialami oleh pekerja perempuan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com