Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Sudah Injeksi Rp 651,54 Triliun, Ini Rincian

Kompas.com - 19/08/2020, 20:09 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) telah menyuntikkan likuiditas (quantitative easing/QE) sebesar Rp 651,54 triliun per 14 Agustus 2020.

Angka tersebut disalurkan melalui penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) sekitar Rp 155 triliun dan ekspansi moneter sekitar Rp 480,7 triliun.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menilai, jalur kuantitas ini lebih efektif untuk mendorong Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

"BI terus melakukan kebijakan moneter yang longgar. Yang longgar tak hanya penurunan suku bunga yang sudah diturunkan hingga 4 persen, dalam kondisi ini jalur kuantitas lebih efektif menorong PEN," kata Perry dalam konferensi video, Rabu (19/8/2020).

Baca juga: Chatib Basri: Persoalan Bank Saat Ini Bukan Likuiditas, tapi....

Perry menjabarkan, injeksi likuiditas yang disalurkan Bank Indonesia tidak hanya melalui perbankan. Injeksi juga diberikan melalui mekanisme kerja sama dengan pemerintah dalam memperkuat kebijakan moneter dan fiskal.

Tercatat hingga 18 Agustus 2020, BI telah membeli SBN di pasar perdana sebesar Rp 42,96 triliun, termasuk dengan skema lelang utama, greenshoe option, dan private placement.

"Sementara itu, pembelian SBN oleh BI di pasar perdana melalui mekanisme pembelian langsung berjumlah Rp 82,1 triliun," papar Perry.

Lebih lanjut kata Perry, longgarnya kondisi likuiditas mendorong tingginya rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK), yakni 26,24 persen pada Juni 2020, dan rendahnya suku bunga PUAB, sekitar 3,64 persen pada Juli 2020.

Baca juga: BI Pertahankan Suku Bunga Acuan Tetap 4 Persen

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com