LONDON, KOMPAS.com - Sejumlah negara telah mengumumkan terjadinya resesi ekonomi pada semester I 2020 akibat pandemi virus corona.
Resesi ekonomi, secara teknikal, dapat diartikan sebagai kondisi ketika pertumbuhan ekonomi suatu negara terkontraksi atau minus selama dua kuartal berturut-turut.
Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi minus 5,32 persen pada kuartal II 2020. Sejumlah pihak meyakini pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2020 masih tetap minus.
Baca juga: Mengapa Pemerintah Suatu Negara Perlu Mengumumkan bila Terjadi Resesi?
Dengan demikian, bila hal itu terjadi, maka Indonesia juga masuk ke jurang resesi.
Lantas, apa yang perlu Anda lakukan agar keuangan Anda tidak terdampak resesi? Dilansir dari Good Housekeeping UK, Kamis (20/8/2020), ada setidaknya 4 hal yang dapat dilakukan.
Jika saat ini Anda dalam posisi di mana Anda masih memiliki penghasilan dan tengah menabung, maka ini adalah saat yang tepat untuk mulai memikirkan dana darurat.
Tempatkan sejumlah uang di dalam rekening yang mudah diakses. Maksudnya, uang tersebut ditempatkan pada rekening yang dapat Anda akses tanpa ada denda atau bunga yang hilang.
Dana darurat yang ideal adalah setidaknya setara penghasilan tiga hingga enam bulan. Dengan demikian, untuk tahap awal, jadikan itu sebagai target.
Baca juga: Tips agar Disiplin Menyimpan Dana Darurat
Dana darurat tersebut dapat membantu Anda ketika Anda misalnya kehilangan pekerjaan atau bahkan ketika ada pengeluaran yang tidak terduga.
Jika pengeluaran Anda saat in banyak, maka sekarang adalah saatnya untuk meninjau ulang seluruh pengeluaran Anda. Ini termasuk pengeluaran seperti biaya listrik, internet, hingga pengeluaran rumah tangga.
Bila ada pengeluaran yang sebetulnya tidak Anda butuhkan atau tidak pernah Anda pakai, maka segera pangkas.
Ini juga merupakan saat yang tepat untuk melacak kembali seluruh langganan keanggotaan Anda, hentikan langganan yang tidak pernah digunakan atau tidak bermanfaat.
Baca juga: Jangan Nekat Gunakan Kartu Kredit untuk 5 Pengeluaran Ini