Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Pandemi, Penjualan Mi Instan di Korsel Tembus Rekor Tertinggi

Kompas.com - 20/08/2020, 18:39 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com - Penjualan mi instan di Korea Selatan melonjak ke rekor tertinggi pada semester I 2020.

Melonjaknya penjualan mi instan di Negeri Ginseng tersebut merupakan dampak pandemi virus corona (Covid-19).

Dilansir dari Yonhap News, Kamis (20/8/2020), nilai penjualan mi instan atau ramyeon di dalam negeri Korsel mencapai 1,13 triliun won atau 950 juta dollar AS, setara sekira Rp 14 triliun (kurs Rp 14.781 per dollar AS) sepanjang periode Januari-Juni 2020. Angka itu naik 7,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Baca juga: Pandemi Corona, Laba Produsen Mi Instan Korea Melonjak 361 Persen

Data tersebut berasal dari Nielsen Korea dan dipublikasikan oleh produsen mi instan Nongshim Co. 

Data penjualan pada semester I 2020 tersebut merepresentasikan rekor tertinggi penjualan selama enam bulan sepanjang sejarah.

"Data pada paruh pertama (tahun 2020) jelas menunjukkan bahwa penjualan mi instan sangat bagus saat krisis. Penjualan ramyeon secara online naik tajam, berkat meningkatnya konsumsi nirkontak karena Covid-19," tulis Nongshim dalam pernyataannya.

Pihak Nongshim menyatakan, produk mi instannya dengan merek Shinramyeon dan merek lainnya stabil mencatat pertumbuhan penjualan hingga dua digit pada semester I 2020.

Baca juga: 7 Fakta tentang Mi Instan, Inovasi Pangan yang Mendunia

Data juga menunjukkan bahwa konsumsi mi instan kemasan gelas (cup noodles) merosot pada semester I 2020. Ini lantaran menurunnya kegiatan warga di luar ruangan akibat pandemi corona.

Mi instan kemasan gelas menyumbang 34,3 persen penjualan mi instan di Korsel pada semester I 2020. Angka tersebut turut dari 37,5 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com