Impor barang konsumsi mengalami penurunan permintaan sebesar -21,01 persen (mtm) menjadi 1,11 miliar dollar AS.
“Penurunan impor bahan baku/penolong juga diharapkan memberikan peluang bagi industri/pelaku usaha dalam negeri untuk mampu memasoknya, sekaligus mengambil alih pangsa impor. Khususnya di masa-masa penuh tantangan saat ini,” kata Airlangga.
Surplus yang terjadi pada neraca perdagangan di April sampai Juni 2020 juga telah mendorong penurunan defisit transaksi berjalan Indonesia.
Berdasarkan rilis Laporan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal II-2020 oleh Bank Indonesia, defisit transaksi berjalan tercatat sebesar 2,9 miliar dollar AS (1,2 persen dari Produk Domestik Bruto/PDB), lebih rendah dari defisit pada kuartal sebelumnya yang sebesar 3,7 miliar dollar AS (1,4 persen dari PDB).
“Itu cukup tinggi untuk menopang ketahanan sektor eksternal Indonesia. Jadi, saya optimis momentum perbaikan kinerja eksternal ini dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan, sehingga perekonomian Indonesia dapat tumbuh positif sampai akhir 2020,” ucapnya.
Baca juga: Juli 2020, Neraca Perdagangan RI Surplus 3,26 Miliar Dollar AS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.