Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kembangkan Food Estate, Kementan Garap 30.000 Hektar Lahan di Kalteng

Kompas.com - 21/08/2020, 14:40 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementrian Pertanian (Kementan) memasikan akan mengembangkan Kalimantan Tengah (Kalteng)menjadi food estate atau lahan ketahanan pangan.

Dalam keterangan tertulisnya yang Kompas.com terima, Jumat (21/8/2020), Direktur Jenderal (Dirjen) PSP menjelaskan total lahan di sana yang dikembangkan menjadi food estate pada 2020 seluas 30.000 hektar (ha).

"Sesuai keputusan rapat koordinasi terbatas (Rakortas) di tingkat Menteri Koordinator (Menko), ditetapkan 30.000 ha lahan intensifikasi untuk digarap,” terangnya.

Edhy mengatakan itu saat berkunjung ke Desa Anjir Serapat Barat, Kecamatan Kapuas Timur, Kamis (20/08/2020). Di desa ini total ada 575 ha lahan dijadikan lokasi food estate.

Baca juga: Antisipasi Kekeringan, Kementan Bangun 2 Embung di Enrekang Sulsel

Sarwo Edhy menyampaikan, saat ini persiapaan di Kalteng menjadi food estate sudah berjalan sesuai yang direncanakan

"Potensi lahannya sekitar 164.000 ha, 85.000 ha lahan diantaranya merupakan intensifikasi, dan 79.000 ha merupakan lahan ektensifikasi," imbuhnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, lokasi food estate bukan hanya satu tanaman komoditas yang akan ditanam, di dalamnya ada juga tanaman hortikultura, perkebunan, dan peternakan, seperti itik, ikan.

Adapun komoditas holtikultura yang dimaksud Edhy, yakni jeruk, pepaya, dan bisa disesuaikan dengan daerah setempat. Sementara itu, tanaman perkebunannya, bisa kelapa genja, atau tanaman kopi.

Baca juga: Jokowi: Food Estate Bukan Hanya untuk Domestik, tetapi untuk Pasar Internasional Juga

Untuk mendukung pengembangan food estate, Edhy menjelaskan, kementan memberikan bantuan.

"Bantuan tersebut antara lain untuk pengolahan lahan baik dari biaya bahan bakar maupun operator, dan tentunya bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan)," tutur Edhy.

Tak sampai di situ saja, Edhy mengatakan, Kementan memberikan pula bantuan fasilitasi saprodi, seperti dolomit untuk menteralkan PH, bantuan pupuk urea, nitrogen phospor dan kalium (NPK), herbisida, dan pupuk hayati cair.

Terkait hal itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, program food estate tersebut akan dikembangkan sebagai cadangan logistik strategis.

Baca juga: Perbaikan Irigasi, Kunci Pengembangan Food Estate

"Selain itu, food Estate menjadi langkah nyata dari pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan," ujar Mentan SYL.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com