Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir: Industri Kesehatan RI Tak Jago Kandang

Kompas.com - 23/08/2020, 08:03 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, saat ini industri kesehatan Indonesia tidak lagi hanya berani unjuk gigi di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri.

Hal ini didasari atas kerja sama antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab (UEA) baru-baru ini diberbagai sektor, seperti ketahanan pangan, energi, dan termasuk kesehatan.

Begitu pula kerja sama vaksin virus corona (Covid-19) dengan perusahaan farmasi Sinovac asal China.

Baca juga: Impor Vaksin dari China, Erick Thohir: Bio Farma Bukan Tukang Jahit

"Karena itu kalau kita lihat saat ini Indofarma dan Kimia Farma yang sekarang kerja sama, setelah kemarin Bio Farma. Di sinilah kami pastikan bahwa transformasi industri kesehatan Indonesia tidak jago kandang," katanya dalam konfrensi pers secara daring, Sabtu (22/8/2020).

"Tapi jadi partner yang baik untuk jaga distribusi baik dalam negeri dan luar negeri," lanjut Erick.

Selain membahas mengenai kesehatan, pemerintah Indonesia juga ingin mendalami di sektor energi dengan UEA.

"Kita tahu impor minyak masih cukup tinggi, tapi untuk cari jalan keluar bagaimana kita dengan partner kita, Negara sahabat UEA supaya kita bisa dapatkan solusi yang baik," katanya.

Baca juga: Erick Thohir Ingin Ada Transfer Teknologi dalam Kerja Sama Bio Farma dan Sinovac

Secara lugas Erick mengatakan, dalam kerja sama tersebut, Indonesia tidak mau hanya dijadikan alat pasar perdagangan saja.

"Tapi kami ingin dapat tambahan teknologi dari negara besar seperti UEA, khususnya di bidang energi. Karena itu kami juga melakukan kerja sama tidak hanya di minyak tapi juga ekspor kerja sama sumber energi terbarukan," katanya.

Penjajakan kerja sama terakhir adalah mengenai ketahanan pangan. Mantan pemilik klub sepakbola Inter Milan ini melihat ada potensi besar pada sektor tersebut bila dikerjasamakan dengan Uni Emirat Arab.

"Ini yang jadi kekurangan kita dalam produksi hasil pangan. Kita kalah dengan negara tetangga. Ini yang kami harapkan bagaimana kerja sama ini bisa naikkan kualitas produksi pangan kita, sekalian juga security dari kebutuhan pangan di Indonesia," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Work Smart
Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Whats New
Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com