WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan menghentikan hubungan dagang dengan China, mitra dagang utama "Negeri Paman Sam".
Trump mengatakan, AS tidak seharusnya memiliki hubungan dagang dengan China. Sebab, selama ini "Negeri Tirai Bambu" lebih diuntungkan.
"Kalau mereka tidak memperlakukan kami dengan baik, tentu saja saya akan melakukannya (memutus hubungan)," ujarnya, dikutip dari Reuters, Senin (24/8/2020).
Baca juga: Banjir Sajadah Impor Asal China, Industri Tekstil Lokal Babak Belur
Sebagai informasi, tensi perang dagang antara kedua negara adidaya tersebut telah muncul sejak tahun lalu. Namun, kedua negara sepakat untuk mengakhirinya pada awal 2020.
Hal tersebut terefleksikan dengan ditekennya kesepakatan dagang pertama antara AS dan China pada Januari 2020.
Melalui kesepakatan tersebut, China setuju untuk meningkatkan pembelian barang dari AS, khususnya produk pertanian.
Namun, Trump memutuskan untuk tidak melanjutkan pembahasan kesepakatan dagang tahap kedua.
Trump mengaku tidak puas dengan langkah-langkah yang diambil Xi Jinping dalam menangani pandemi Covid-19.
Sebelumnya, Menteri Keuangan AS Steven Munchin mengatakan, hubungan ekonomi dapat dihentikan apabila perusahaan-perusahaan asal AS tidak diberikan kesempatan untuk bersaing secara sehat di China.
Baca juga: Aset Kripto Senilai Rp 739,2 Triliun Kabur dari China, Ada Apa?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.