Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semester I-2020, Laba Bersih BRI Syariah Melonjak 229 Persen

Kompas.com - 24/08/2020, 12:08 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS) membukukan laba bersih sebesar Rp 117,2 miliar sepanjang semester I-2020. Pencapaian itu melonjak 229,6 persen dari kinerja pada periode yang sama tahun 2019.

Sementara aset BRI Syariah tercatat meningkat 34,75 persen menjadi sebesar Rp 49,6 triliun di akhir Juni 2020.

"Peningkatan laba bersih BRI Syariah didukung oleh optimalisasi fungsi intermediari yang diikuti dengan pengendalian beban biaya dana," ungkap Direktur Operasional BRI Syariah Fahmi Subandi dalam konferensi pers virtual, Senin (24/8/2020).

Baca juga: BRI Syariah: Penyaluran KUR Sektor Nonproduksi Akan Semakin Mudah

Perseroan telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 37,4 triliun pada paruh pertama 2020 atau tumbuh 55,92 persen dari periode sama tahun lalu.

Pertumbuhan pembiayaan yang signifikan ditopang segmen ritel (UKM, mikro, dan konsumer) untuk memberikan imbal hasil yang lebih optimal.

Secara rinci, penyaluran pembiayaan untuk segmen mikro sebesar Rp 5,4 triliun menjadi pembiayaan dengan tingkat pertumbuhan tertinggi dan memberikan kontribusi terbesar.

Pembiayaan ke segmen konsumer Rp 2,5 triliun, juga segmen kecil menengah dan kemitraan sebesar Rp 2,2 triliun.

Baca juga: BRI Syariah Luncurkan Kurban Digital, Apa Itu ?

Ia mengatakan, salah satu pendorong pertumbuhan pembiayaan BRI Syariah khususnya mikro adalah digitalisasi proses pembiayaan lewat aplikasi i-Kurma. Perseroan mengoptimalkan aplikasi tersebut sebagai langkah transformasi digital dalam proses pembiayaan.

"Ini terbukti efektif dalam meningkatkan kinerja BRI Syariah, mengingat tenaga pemasar pembiayaan dimungkinkan untuk bekerja secara efektif dan efisien di tengah adaptasi kebiasaan baru pada masa pandemi corona," jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Whats New
CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

Whats New
Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com