Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Pemulihan Ekonomi Masih Cukup Rapuh

Kompas.com - 25/08/2020, 11:28 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyoroti kinerja perekonomian RI yang masih belum stabil meski sempat membaik pada bulan Juni lalu.

Bendahara Negara itu mengatakan, beberapa indikator perekonomian Indonesia cenderung menurun pada Juli 2020 setelah pada Juni 2020 menunjukkan pertumbuhan.

Untuk kinerja ekspor misalnya, pada Juli 2020 ekpsor Indonesia masih negatif 9,9 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy), meski secara month to month ekspor Indonesia tumbuh tipis 14,33 persen.

Baca juga: Serapan Anggaran Penanganan Covid-19 Masih Rendah, Ini yang Akan Dilakukan Sri Mulyani

Sedangkan untuk impor, pada Juli 2020 negatif 32,55 persen (yoy), dan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, kinerja impor juga masih negatif 2,73 persen.

"Ini kalau kita lihat di Juli berarti trennya belum solid," ujar Sri Mulyani ketika memberikan paparan APBN KiTa secara virtual, Selasa (25/8/2020).

"Aktivitas pemulihan masih belum stabil dan solid, kita harap kita bisa bertahan, karena ini masih cukup rapuh dan harus dijaga bersama," jelas dia.

Sri Mulyani pun memaparkan, jika melihat pemulihan dari sektor produksi juga masih belum menunjukkan tren yang stabil.

Menurut Sri Mulyani, hal tersebut disebabkan oleh permintaan domestik yang belum solid, dan ditunjukkan dari inflasi yang melemah.

Baca juga: Sri Mulyani: di Negara Lain Kontraksi Ekonomi Bisa Puluhan Persen

Dari sisi indikator keuangan juga menunjukkan pola yang sama. Meski volatilitas pasar sudah mulai menurun, namun masih belum stabil.

Misalnya saja nilai tukar rupiah yang masih bergerak melemah akibat sentimen, juga yield SBN pemerintah yang juga belum solid.

Halaman:


Terkini Lainnya

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com