Sejak 2017, Indonesia meningkatkan produksi dan swasembada bawang merah sehingga tidak lagi mengimpor. Bahkan tren ekspor komoditas ini mengalami kenaikan rata-rata 39,38 persen selama periode 2015-2019.
Hal ini menjadikan bawang merah sebagai salah satu komoditas unggulan dalam memperkuat neraca perdagangan Indonesia.
Sentra produksi bawang merah tersebar di berbagai daerah di Indonesia, yang sebagian besar kontribusi nasional berada di pulau Jawa. Seperti Jawa Tengah berkontribusi sebesar 30,49 persen, Jawa Timur 25,81 persen, Jawa Barat 10,98 persen.
Baca juga: [POPULER MONEY] Jadwal Pencairan Subsidi Gaji | Mulan Jameela Kaget Utang PLN Rp 694 Triliun
Kemudian serta di Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan kontrubsi sebesar 11,91 persen, Sumatera Barat 7,75 persen, Sulawesi Selatan 6,44 persen) dan Sumatera Utara 1,14 persen.
Agus mengungkapkan, ekspor bawang merah goreng ini menambah daftar ekspor yang dilakukan Indonesia di tengah pandemi. Sebelumnya, Kemendag telah melepas ekspor perdana produk jamu Sido Muncul ke Arab Saudi, pelepasan kontainer ekspor ke-4000 Mayora Group.
Kemudian ada pelepasan kontainer ekspor produk tekstil ke-11 juta meter PT Ateja Tritunggal ke-84 negara, serta pelepasan ekspor perdana produk kopi olahan PT UCC Victor Oro Prima ke China.
“Pelepasan ekspor ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi pelaku bisnis lainnya untuk terus mengembangkan ekspornya. Dengan tetap mendorong aktivitas produksi dan pemasaran sehingga pertumbuhan ekonomi masyarakat dapat terus berjalan,” pungkasnya.
Baca juga: BLT Subsidi Gaji Rp 600.000 Batal Cair Kemarin, Menaker Minta Maaf
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.