Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jazak Yus Afriansyah
Trainer

Author, Coach, Trainer.
Master of Technology Management.

10 Kebiasaan Manusia Produktif (Bagian 2)

Kompas.com - 26/08/2020, 10:44 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pada edisi sebelumnya kita sudah membahas 5 kebiasaan produktif pertama di era disrupsi akibat pandemi Covid-19. Di mana, 5 kebiasaan produktif tersebut merupakan fundamental dari semua rencana Aksi untuk mewujudkan visi.

Setelah 5 kebiasaan produktif pertama tersebut kita implementasikan, langkah berikutnya adalah kita mengaplikasikan 5 kebiasaan produktif kedua.

Kebiasaan produktif kedua ini merupakan ikhtiar serta pilihan pintar tentang apa yang bisa digunakan untuk memastikan Anda dan organisasi yang dipimpin saat ini tetap produktif serta melaju kencang melampaui target bisnis meskipun kita terus dihadang aneka distraksi pada kondisi yang mendekati resesi ekonomi.

Baca juga: 10 Kebiasaan Manusia Produktif (bagian 1)

Langsung saja kita menuju Kebiasaan Produktif tersebut!

Kebiasaan Keenam ialah Collaborative. Secara makna, kebiasaan ini berarti kita berkolaborasi. Kebiasaan ini dirancang untuk mendorong kita untuk senantiasa berkolaborasi atau mengajak bekerjasama dengan beberapa pihak yang terkait dan yang terdampak untuk mencapai hasil yang terbaik, dan meminimalkan risiko.

Kolaborasi memiliki kemiripan makna dengan Kebiasaan kelima yaitu kooperatif. Yang membedakan adalah kooperatif biasanya terjadi kerjasama antara 2 entitas perusahaan yang berbeda, sedangkan kolaborasi terjadi kerjasama didalam perusahaan yang sama.

Pada kondisi yang hiperkompetitif di era globalisasi dan disrupsi seperti saat ini, pada akhirnya banyak para pengambil keputusan sadar bahwa berkompetisi di pasar yang sama menjadi tidak terlalu relevan lagi. Mereka merasakan kompetisi tersebut membutuhkan banyak biaya atau pemborosan dan sedikit menghasilkan pertumbuhan profit dan terkadang menimbulkan risiko bangkrut.

Baca juga: Cek 5 Tanda Ini untuk Ketahui Apakah Produktif saat WFH

Oleh sebab itu, daripada berkompetisi dan bertempur di pasar yang sama, maka akan lebih baik berkolaborasi atau bekerjasama dengan prinsip saling mendukung dan saling untung.

Kita teruskan ke Kebiasaan Ketujuh yaitu Proactive.

Proaktif yang bermakna mengantisipasi, bertindak lebih cepat sebelum ada dampak, atau memilih respon yang tepat merupakan Kebiasaan yang paling relevan dengan kondisi disrupsi.

Hal ini disebabkan pada era disrupsi perubahan yang sangat cepat dan kompleks dengan frekuensi yang semakin cepat adalah sebuah keniscayaan yang tidak terhindarkan, semua perusahaan akan mengalami kondisi tersebut dan pasti terdampak.

Pada Kebiasaan yang ketujuh ini, kita wajib bergerak minimal sama cepatnya dengan perubahan yang terjadi.

Yang paling ideal adalah kita perlu bergerak lebih cepat dari perubahan yang akan terjadi atau dengan kata lain kita melakukan antisipasi dengan presisi, termasuk mengantisipasi kondisi resesi yang sudah diambang pintu.

Sebagaimana diskusi kita sebelumnya, semua kebiasaan produktif ini dirancang saling berkaitan, artinya Anda dan tim yang Anda pimpin bisa mengeksekusi kebiasaan produktif ini jika keenam kebiasaan sebelumnya telah dan sedang Anda implementasikan.

Ini artinya, kebiasaan produktif ini bisa dilakukan secara berurutan atau bahkan secara simultan atau bersamaan.

Lanjut kita kaji kebiasaan kedelapan adalah Attractive. Pada kebiasaan ini, Anda dianjurkan untuk terus dan konsisten menghadirkan atau mengemas, dan menyampaikan produk atau jasa yang kita jual secara menarik, memikat dan menyenangkan.

Kebiasaan kedelapan ini sangat berkaitan dengan Kebiasaan kesembilan, artinya kita tidak akan sanggup menghadirkan sesuatu yang menarik dan unik jika kita tidak mampu untuk kreatif dan inovatif, kita teruskan ke Kebiasaan kesembilan.

Kebiasaan Kesembilan adalah Innovative and Creative, Kebiasaan ini adalah tentang bagaimana kita senantiasa menemukan cara baru dan sesuatu yang baru dalam merespon kondisi yang dinamis.

Tidak perlu penjelasan panjang dan lebar tentang Kebiasaan yang kesembilan ini, karena kami yakin Anda semua sudah sangat paham dan tahu persis manfaat menjadi Kreatif dan Inovatif.

Kebiasaan kesembilan merupakan Kebiasaan abadi, artinya sangat relevan pada kondisi apapun dan kapanpun, karena pada hakikatnya Kebiasaan ini adalah bagian dari Change Management yang senantiasa melekat pada setiap Kebiasaan perusahaan.

Kita tuntaskan kajian produktif ini ke Kebiasaan Kesepuluh yaitu Adaptive atau adaptasi, secara makna adaptasi berarti kita sangat dianjurkan untuk mampu segera berubah menyesuaikan dengan kondisi kekinian yang dihadapi.

Pada kebiasaan ini, setiap korporasi yang ingin produktif wajib hukumnya untuk senantiasa update dan upgrade kompetensi korporasi mereka, hal ini diperlukan karena dengan era disrupsi yang penuh dengan gangguan dan perubahan.

Kompetensi masa lalu sebagian atau bahkan semuanya menjadi tidak relevan lagi, oleh sebab itu pengembangan kompetensi baru yang terkini sangat diperlukan agar organisasi yang Anda pimpin percaya diri menghadapi aneka tantangan.

Pengembangan kompetensi korporasi baru dan terkini tersebut, ada kalanya memerlukan penyesuaian yang membutuhkan pengorbanan, misalnya perubahan business model, perubahan struktur organisasi, perubahan ukuran organisasi dan lain sebagainya.

Inilah bentuk-bentuk adaptasi yang diperlukan, dan jika perusahaan sukses melaksanakan Kebiasaan yang kesepuluh ini itu artinya Anda dan Tim yang Anda pimpin saat ini telah memiliki Agility atau kelincahan yang bagus.

Agility ini oleh para ahli manajemen Kebiasaan dianggap sebagai salah satu kompetensi korporasi yang paling relevan pada era disrupsi, singkat kata dengan mampu beradaptasi kita akan lincah dengan lincah kita akan Produktif.

Demikian 10 Kebiasaan Manusia Produktif di Era Disrupsi semoga kajian yang sederhana dan berdaya guna dan terpenting dengan mengimplementasikan 10 Kebiasaan Manusia Produktif tersebut akan meningkatkan kemungkinan kita lebih Produktif lagi dan bertahan menghadapi badai resesi yang mungkin terjadi di tahun ini.

Selamat Berbisnis dan Sukses Selalu untuk Anda semua.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com