Ia berkisah, pada tahun 2005 Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia masih di sekitar 1.000-1.200 dollar AS per kapita. Saat itu, pemerintah memutuskan mengurangi subisidi bahan bakar minyak (BBM), hingga membuat harganya naik 100 persen.
Imbasnya adalah industri otomotif anjlok di tahun berikutnya. Ia bilang, pada tahun 2006 penjualan otomotif langsung jatuh 40 persen. Oleh sebab itu, ia ingin Astra memiliki lini bisnis yang tidak hanya bergantung pada penjualan.
"Nah ini kami imbangi antara recurring yang bisa selalu menjadi pendapatan yang pasti buat Astra, dengan pendapatan yang bergantung dengan purchasing power (daya beli), inflasi, dan kondisi ekonomi lainnya," jelas dia.
Baca juga: Subsidi Listrik PLN Akan Bengkak Rp 10,7 Triliun Setiap Tahun
Ia mengakui, di tengah kondisi pandemi Covid-19 bisnis jalan tol turut terdampak karena adanya pemberlakukan PSBB oleh pemerintah. Di samping juga, banyak masyarakat yang memilih untuk mengurangi perjalanan guna menekan potensi penularan virus corona.
Tapi lagi-lagi Prijono melihat bisnis jalan tol memiliki peluang yang bisa lebih cepat untuk pulih ketimbang lini bisnis lainnya, seperti otomotif. Pengguna jalan tol diyakini akan kembali meningkat.
Mengingat pemerintah telah melakukan pelonggaran PSBB. Di sisi lain, di era new normal ini masyarakat juga akan lebih suka melakukan perjalanan menggunakan kendaraan pribadi ketimbang kendaraan umum.
Baca juga: Duduk Perkara Polemik di Bank Bukopin
"Berangsur-angsur jalan tol pulihnya akan lebih cepat, karena pada akhirnya orang enggak betah di rumah, setidaknya harus keliling-keliling. Bahkan, seperti yang di daerah Jawa Tengah, itu enggak ada yang berani naik kendaraan umum, jadi naik mobil mereka lewat Cipali atau lewat Semarang-Solo, yang itu tolnya punya Astra," paparnya.
Berinvestasi di jalan tol diakuinya memang membutuhkan permodalan yang besar. Setidaknya, sudah lebih dari Rp 15 triliun Astra mengalokasikan investasinya untuk bisnis jalan tol.
Namun, Prijono menekankan sekalipun dananya besar tetapi imbal hasil yang didapatkan juga cukup baik bagi perseroan. Oleh sebab itu, kedepannya Astra akan terus menambah kepemilikan jalan tol.
Baca juga: Indonesia Akan Ekspor 100 Ton Bawang Goreng ke Malaysia