"Memang terlihat bahwa yang namanya jalan tol itu investasinya tinggi, tapi return-nya ini cukup menggiurkan," imbuh dia.
Ia menambahkan, sekalipun sektor infrastruktur turut tertekan di tengah pandemi, tapi itu bukan berarti Astra perlu berhenti untuk membidik peluang di sektor ini. Malahan, kata dia, perseroan akan terus mencari peluang untuk menambah portofolio investasinya di jalan tol.
"Kami akan terus lah, jangan karena pandemi ini malah berhenti untuk melihat, apalagi yah kami juga punya cash yang cukup kuat. Itulah yang sebabkan kami investasi di infrastruktur jalan tol, dibandingkan infrastruktur yang lainnya," ungkap Prijono.
Baca juga: BLT UMKM Rp 2,4 Juta Sudah Diluncurkan Presiden, Begini Skema Pencairannya
Untuk diketahui, kinerja keuangan Astra sepanjang semester I-2020 memang turut terpengaruh pandemi, namun demikian perseroan masih mampu membukukan laba bersih.
Sepanjang Januari-Juni 2020, Astra mengantongi laba bersih sebesar Rp 11,4 triliun. Nilai itu naik 16 persen dibandingkan periode sama tahun lalu, lantaran ditopang hasil penjualan saham Bank Permata.
Tapi, tanpa penjualan tersebut laba bersih Astra hanya Rp 5,5 triliun di semester I-2020 atau turun 44 persen dari semester I-2019.
Baca juga: Akibat Pandemi, Astra International Pangkas Separuh Belanja Modal menjadi Rp 10 Triliun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.