Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkop Teten Bakal Alihkan Anggaran Subsidi Bunga ke BLT UMKM

Kompas.com - 28/08/2020, 06:39 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, sebagian anggaran subsisi bunga kredit bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bakal dialihkan ke sektor lain yang lebih membutuhkan.

Salah satunya ke program bantuan langsung tunai atau BLT UMKM.

Ia mengungkapkan, langkah ini diambil sebab anggaran subsidi bunga yang jadi bagian dari program pemulihan ekonomi nasional (PEN) tersebut, serapannya rendah. Serapan subisidi bunga diperkirakan hanya Rp 6 triliun dari alokasinya yang sebesar Rp 35 triliun.

Baca juga: BLT UMKM Rp 2,4 Juta Sudah Diluncurkan Presiden, Begini Skema Pencairannya

"Realisasinya memang agak rendah penyerapan subsidi bunga KUR maupun non-KUR, saat ini baru Rp 1,18 triliun, dan komite PEN mensimulasi kemungkinan terserap Rp 6 triliun, estimasi awal terlalu besar," ungkapnya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (27/8/2020).

Oleh sebab itu, pihaknya tengah berupaya mengalihkan sisa anggaran subsidi bunga untuk terserap ke pos anggaran lainnya. Seperti untuk menambah jumlah penerima program Banpres Produktif atau BLT UMKM Rp 2,4 juta.

Saat ini, pemerintah menargetkan 12 juta UMKM menjadi penerima bantuan modal kerja tersebut dengan total anggaran Rp 22 triliun. 

Adapun Kemenkop UKM sudah menerima data sekitar 17 UMKM yang mengajukan diri sebagai penerima bantuan.

Baca juga: Bukan Pinjaman, BLT UMKM Rp 2,4 Juta Diberikan Cuma-cuma

Teten mengatakan, rencana ini sedang ia komunikasikan dengan Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin untuk bisa disetujui.

"Jadi nanti akan ada bujet yang bisa kita alihkan, kami sedang melobi Ketua PEN," imbuhnya.

Selain untuk BLT UMKM, rencananya anggaran kelebihan dari program subsidi bunga juga akan dialihkan untuk memperkuat penyerapan produk dari petani, nelayan, dan peternak dalam negeri.

"Kemudian ini juga untuk beli produk pangan dari rakyat yang tidak terserap oleh pasar. Ini sedang kami susun rencananya," kata Teten.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com