Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Pertengahan 2020, Pendapatan Konsolidasi Telkom Capai Rp 66,9 Triliun

Kompas.com - 28/08/2020, 09:04 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Direktur Keuangan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) Heri Supriadi mengatakan, pada pertengahan 2020, Telkom mencatat pendapatan konsolidasi perseroan sebesar Rp 66,9 triliun.

Telkom juga berhasil mendapat laba bersih Rp 10,99 triliun, dengan tren margin laba bersih yang lebih baik dibanding periode sebelumnya, yaitu naik 16,4 persen dari 16,0 persen.

Earnings Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) Telkom juga menguat dengan pertumbuhan 8,9 persen Year on Year (YoY), menjadi Rp 36,08 triliun. Sementara itu, margin EBITDA-nya tumbuh 6,2 part per trillion (ppt) menjadi 54,0 persen.

Tak hanya itu, IndiHome juga turut melanjutkan momentum baiknya dengan mengalami pertumbuhan pengguna baru, add-ons, serta pendapatan sebesar 19,1 persen YoY menjadi Rp 10,4 triliun.

Baca juga: Raih Sertifikat ISO 37001:2016, Telkom Buktikan Berkomitmen Atasi Penyuapan

Selanjutnya, bisnis digital Telkomsel tumbuh 13,5 persen YoY menjadi Rp 31,9 triliun, sehingga berkontribusi menumbuhkan pendapatan sebesar 72,4 persen dari 62,2 persen.

Pada masa pandemi Covid-19 ini, IndiHome dan bisnis digital Telkomsel memang menjadi mesin pendorong pertumbuhan pendapatan perseroan.

Kemudian, didorong layanan digital B2C dan digital platform, bisnis digital mencatat kinerja yang semakin baik dengan pertumbuhan pendapatan hingga 12 persen YoY, dan kontribusi sebesar 7,6 persen terhadap total pendapatan perseroan.

Pendapatan video Over-The-Top (OTT) yang tumbuh hingga 16 persen juga menjadi kontributor terbesar pendapatan bisnis digital, diikuti portfolio Internet of Things (IoT) dan Machine to Machine (M2M).

Baca juga: Ada Pandemi, Telkom Tegaskan Tak Pangkas Belanja Modal

“Dalam enam bulan tahun ini, Telkom telah memberi kinerja yang cukup baik meski dihadapkan pada kondisi bisnis yang dinamis, menantang, serta pandemi yang berdampak terhadap makroekonomi dan daya beli masyarakat,” kata Heri, seperti dalam keterangan tertulisnya.

Hal tersebut dikatakan Heri, saat melakukan presentasi dalam Public Expose Live 2020 yang berlangsung secara online, di Jakarta, Kamis (27/8/2020).

Menurut Heri, pencapaikan Telkom tersebut tidak lepas dari kebijakan perusahaan untuk fokus pada lini bisnis yang memiliki profitabilitas lebih tinggi.

Untuk mengembangkan bisnis digital platform misalnya, Telkom membangun 22 lokasi data center yang tumbuh cukup kuat, serta melakukan groundbreaking data center tier 3 dan 4, yang tahap pertamanya diperkirakan mulai beroperasi pada pertengahan 2021.

Baca juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, Telkom Percepat Proses Digitalisasi

Tak hanya itu, untuk mendukung aktivitas bisnis dan memastikan layanan terbaik bagi pelanggan, Telkom terus membangun infrastruktur telekomunikasi. Salah satunya fiber-based backbone yang menjangkau 165,850 kilometer (km) dan 228.066 unit Base Transceiver Station (BTS).

Sementara itu, untuk mendongkrak porsi pendapatan bisnis digital, Telkom mengembangkan beberapa inisiatif digital seperti beragam produk dan solusi digital.

Hingga akhir Juni 2020, Telkom pun telah mengelola sekitar 152 produk digital aktif mulai dari Amoeba, Indigo, dan Tribe yang merupakan sarana pengelolaan inovasi perusahaan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com