Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbitkan SR013, Pemerintah Targetkan Dapat Dana Rp 5 Triliun

Kompas.com - 28/08/2020, 11:48 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah membuka masa penawaran surat berharga syariah ritel SR013 hari ini, Jumat (28/8/2020) dengan imbal hasil 6,05 persen.

Periode penawaran akan berakhir pada Rabu 23 September 2020 pukul 10.00 WIB.

Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Dwi Irianti menjelaskan, pemerintah menargetkan SR013 ini sebesar Rp 5 triliun. Namun demikian, dia memperkirakan pemerintah bisa menyerap dana lebih besar dalam penerbitkan sukuk ritel tersebut.

Baca juga: Pemerintah Terbitkan Sukuk Ritel SR013, Imbal Hasil 6,05 Persen

"Untuk target awal ditetapkan Rp 5 triliun, namun demikian sebagaimana yang ingin kami kembangkan, kami ingin memperdalam pasar keuangan di dimestik, sehingga nanti berapapun yang masuk insyaAllah akan diserap," ujar Dwi dalam pembukaan masa penawaran SR013 secara virtual.

"Target awal ditetapkan di Rp 5 triliun, tapi kelihatannya lebih besar," ujar dia.

Untuk diketehaui, sebelumnya pemerintah telah menerbitkan empat surat berharga ritel, yakni SBR009, SR012, dan ORI017.

Dwi menjelaskan, dengan penerbitan SR013 yang dibuka hari ini, maka pemerintah masih akan menerbitkan dua instrumen surat utang ritel lain, yakni ORI dan ST.

Baca juga: Siap-siap, Sukuk Ritel SR013 Dijual Akhir Bulan Ini

"Beda dengan tahun kemarin, tahun ini hanya 3 kali sukuk, 3 kali SUN. Sekarang sudah terlaksana 4, masih ada 2, yakni ORI dan ST," jelas Dwi.

Untuk diketahui, investor dapat membeli SR013 dengan minimal pembelian Rp 1 juta dan maksimal Rp 3 miliar.

Instrumen itu memiliki imbal hasil tetap.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman  mengatakan investor bisa menjual sukuk ritel kepada sesama investor domestik setelah melalui holding periode selama enam bulan.

"Sehingga kalau butuh dana SR013 bisa diperdagangkan," jelas Luky. 

Luky menjelaskan, SR013 diterbitkan sebagai salah satu instrumen pembiayaan APBN. Pasalnya, saat ini APBN sedang berada dalam tekanan dengan defisit yang diperkirakan akan membengkak hingga 6,34 persen dari PDB atau Rp 1.039,2 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com