Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur BI: untuk Nilai Tambah, Pemasaran Tak Harus Melalui E-commerce

Kompas.com - 28/08/2020, 13:07 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, ada 3 kunci Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bertahan di tengah pandemi, salah satunya digitalisasi pemasaran.

Namun dia menilai, digitalisasi UMKM tidak melulu harus melalui e-commerce, utamanya bila menekankan pada nilai tambah (value added).

Sebab, beberapa kali dia menemukan, pemasaran melalui e-commerce mengurangi nilai tambah.

Baca juga: Paling Terpukul Saat Pandemi, UMKM Bisa Lakukan Ini

"Karena beberapa (UMKM Binaan BI) yang kami masukkan ke dalam platform e-commerce yang besar, itu kemudian desainnya di-digitalisasi, dan menjadi produksi massal, sehingga nilai tambahnya berkurang," kata Perry dalam dalam launching Karya Kreatif Indonesia (KKI) secara virtual, Jumat (28/8/2020).

Kendati melalui e-commerce besar, Perry menyarankan UMKM untuk membuat platform pemasarannya masing-masing, bisa melalui situs resmi, Instagram, maupun Youtube.

"Kalau (untuk menciptakan) value added itu lebih baik komersialisasi, kami ajari UMKM menggunakan Instagram. (Melalui platform) ini, pemesan-pemesan bisa terhubung langsung kepada UMKM yang bersangkutan," ucap Perry.

Adapun untuk mempermudah pemasaran digital, Bank Indonesia telah men-digitalisasi sistem pembayaran. Mengintegrasi ekonomi dan keuangan digital melalui penggunaan kode QR standar Indonesia (QRIS).

Baca juga: Ini Tantangan UMKM di Tengah Pandemi Menurut Menteri Wishnutama

"Alhamdulillah, 4,3 juta merchant sudah tersambung QRIS. Itu mempermudah digitalisasi," sebut Perry.

Sementara itu, menciptakan nilai tambah merupakan bagian dari salah satu kunci UMKM bertahan, yakni kreativitas.

Menurut Perry, kreativitas yang menghasilkan nilai tambah harus didukung beberapa langkah, meliputi pembinaan UMKM dari sisi produksi, sisi keuangan, sisi marketing, sisi keuangan, serta disambungkan dengan desainer nasional dan internasional.

"Pemimpin bangsa, menteri-menterinya, semua memakai produk UMKM binaan, kuncinya menjadi value added dan menjadi sumber pertumbuhan baru. Belanja dari pemerintah kalau bisa disalurkan ke UMKM, disandingkan dengan kampanye Bangga Buatan Indonesia, itulah kuncinya kreatifitas," ungkap Perry.

Kunci terakhir adalah sinergi. Pemerintah, lembaga, hingga BI harus selalu bersinergi mendorong kemajuan UMKM, dan memfasilitasi keperluannya.

"Sinergi tidak hanya afirmasi kepada UMKM, tapi secara end to end mendorong UMKM kita," pungkas Perry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com