Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Implementasikan Kepmen ESDM, PGN Tanda Tangani PJBG dengan PT ELB

Kompas.com - 28/08/2020, 13:41 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Direktur Komersial Perusahaan Gas Negara (PGN), Faris Aziz mengungkapkan, Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) adalah bagian dari realisasi implementasi Keputusan Menteri (Kepmen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 91K tahun 2020.

"Sesuai Kepmen tersebut, gas yang disalurkan bersumber dari PT Pertamina Hulu Energi Jambi Merang (PHE JM)," kata Faris saat menandatangani PJBG dengan PT Energi Listrik Batam (ELB) Danny Praditya, Jumat (28/08/2020).

Menurut Faris, perjanjian itu berlaku efektif hingga tahun 2024 dan difokuskan untuk menopang proyek Combine Cycle Power Plant (CCPP) ELB yang saat ini tengah dibangun.

"Hal tersebut dilakukan mengingat tujuan dari proyek ini adalah meningkatkan kapasitas pembangkit listrik," sambung Faris dalam keterangan tertulisnya.

Baca juga: Tambah Pelanggan Gasku, PGN Berencana Operasikan SPBG yang Dibangun Pertamina

Ia berharap, manfaat dari Kepmen tersebut dapat menurunkan biaya pokok produksi, dan meningkatkan serapan volume gas sehingga ketersediaan kelistrikan di Batam semakin andal.

“Dari perjanjian ini, diperhitungkan ada peningkatan produksi listrik di ELB menjadi 80-100 Megawatt (MW). Sebelumnya hanya setara kurang lebih 30 MW,” ujar Faris.

Asal tahu saja, sebelum PJBG tersebut, ELP yang merupakan pelanggan eksisting PGN, namun alokasi gasnya masih melalui PLN Batam.

"Kami juga berterima kasih atas dukungan yang selama diberikan, sehingga implementasi Kepmen tersebut disambut dengan baik oleh rekan-rekan di sektor kelistrikan,” ujar Faris.

Baca juga: Salurkan Gas ke Pembangkit Listrik, PGN Andalkan Infrastuktur LNG Anak Perusahaan

Lebih lanjut Faris mengungkapkan, alokasi gas bumi untuk pembangkit listrik sesuai Kepmen ESDM 91K tahun 2020 sebesar kurang lebih 315 Billion British Thermal Unit Per Day (BBTUD).

"Estimasi kapasitas pembangkitnya kurang lebih 1250 MW, untuk mendukung pembangkit listrik di Batam, Sumatera, dan Jawa Bagian Barat," jelasnya.

Dengan adanya penerapan harga baru yang lebih murah, Hars berharap, pemakaian gas di pembangkit-pembangkit listrik dapat meningkat.

“PGN membuka kesempatan yang besar bagi semua sektor kelistrikan untuk menggunakan gas bumi, agar benefitnya dapat dirasakan secara nyata," imbuhnya.

Baca juga: PGN Targetkan Ekspansi Bisnis LNG ke Pasar Internasional

Pada kesempatan itu, Faris juga menegaskan, PGN sebagai subholding gas dan bagian dari Holding PT Pertamina (Persero), berkomitmen menjadikan sektor listrik sebagai salah satu dari program prioritas.

"Dari segi volume, sektor kelistrikan memiliki porsi penyerapan gas bumi yang paling besar," ujar Faris.

Namun, hal itu sepadan dengan perannya dalam menopang kebutuhan energi kelistrikan di berbagai segmen masyarakat.

"Oleh karena itu, PGN juga senantiasa termotivasi untuk melakukan pengembangan infratruktur dan meningkatkan kualitas layanan gas bumi," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com