Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suntikan PMN ke BUMN Diyakini Bisa Kerek Pertumbuhan Ekonomi

Kompas.com - 28/08/2020, 22:00 WIB

JAKARTA. KOMPAS.com - Pemerintah bakal menyuntikkan dana untuk lima Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN). Nilainya mencapau Rp 20,5 triliun yang direncanakan cair September 2020.

Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan DJKN Kementerian Keuangan Meirijal Nur menyakini, suntikan dana untuk BUMN dapat membantu menggerakkan perekonomian nasional.

"Kalau sekarang kami belum (ada perhitungan) secara angka, tapi berdasarkan secara hitungan kualitatif, saya yakin ini akan bergerak ke perekonomian," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (28/8/2020).

Baca juga: BP Tapera Bakal Tambah Manajer Investasi

Ia mencontohkan, penyaluran PMN untuk PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM sebesar Rp 1,5 triliun. Menurutnya, dana tersebut akan membantu perseroan untuk bisa menyalurkan kredit bagi masyarakat ekonomi level bawah, termasuk UMKM.

"Jadi ibu-ibu rumah tangga yang suaminya itu di-PHK, nah backbone terakhir dari kehidupan rumah tangga itu yah ibu-ibu, yang merupakan subjek penerima kredit UMKM oleh PNM. Dengan kredit ini yakin akan meningkatan demand, sehingga perekonomian akan jadi hidup," kata dia.

Meirijal mengatakan, dampak dari suntikan dana ini akan terlihat di kuartal III dan IV-2020 mendatang. Ia berharap, di kuartal selanjutnya perekonomian bisa lebih baik dari kuartal II-2020 yang minus 5,32 persen.

Ia bilang, seperti yang ditekankan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2020 merupakan kunci dari pergerakkan pemulihan ekonomi Indonesia kedepannya. Oleh sebab itu, pemerintah terus berupaya dengan memberikan beragam stimulus.

Baca juga: BCA Optimistis Jaga Kredit Macet Lebih Rendah dari 2,8 Persen

"Mudah-mudahan di kuartal III bisa buktikan bahwa program ini berhasil dengan pertumbuhan ekonomi lebih membaik, dan mudah-mudahan juga disambut dengan ditemukan antivirus, sehingga di kuartal IV bisa menunjukkan pertumbuhan yang mulai kembali normal," ungkapnya.

"Dengan begitu, di awal 2021 perekonomian kita bisa benar-benar hidup normal kembali," pungkasnya.

Dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 20,5 triliun untuk PMN kepada lima BUMN.

Anggaran tersebut terdiri dari PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) sebesar Rp 5 triliun, PT Hutama Karya sebesar Rp 7,5 triliun, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) sebesar Rp 6 triliun.

Serta kepada PT Permodalan Nasional Mandani (PNM) sebesar Rp 1,5 triliun, dan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) sebesar Rp 500 miliar.

Baca juga: PMN untuk 5 BUMN Diperkirakan Cair September

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+