"Kami mengimbau kepada semua karyawan dan kontraktor untuk menjaga kebersihan yang baik dan mengikuti protokol Pemerintah terkait Covid-19 selama waktu istirahat. Kapasitas tes dan persyaratan jaga jarak fisik akan mengakibatkan pembatasan kapasitas masuk menjadi sekitar 250 orang per hari," demikian bunyi memo dari manajemen Freeport tersebut.
Prioritas untuk mendapatkan kursi akan didasarkan pada kriteria yang dipilih, dimulai dengan mereka yang belum dijadwalkan untuk cuti atau rotasi dan telah bekerja di dataran tinggi untuk jangka waktu terlama, diikuti dengan tanggal perekrutan (yaitu lamanya masa kerja).
Baca juga: Bos Freeport Akui Pembangunan Smelter Tak Menguntungkan
Lebih lanjut ditegaskan, guna melindungi keselamatan semua orang, maka mereka yang memperoleh hasil tes reaktif atau positif saat pengujian untuk perjalanan ke Timika akan dikarantina. Hal ini akan ditinjau kembali secara berkala, tergantung pada kondisi kesehatan.
Kapasitas yang berkurang pada perjalanan ke Timika dapat mengakibatkan daftar tunggu untuk masuk ke dataran tinggi.
Perusahaan akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengakomodasi pemesanan perjalanan ke Timika. Jika kapasitas perjalanan itu tidak mencukupi, karyawan akan menerima gaji pokok selama hari-hari tunggu.
"Bagi mereka yang tidak segera dialokasikan slot perjalanan kembali, sistem penawaran serupa akan diterapkan untuk memprioritaskan calon penumpang yang kembali ke dataran tinggi. Berdasarkan prioritas ini, calon penumpang akan dijadwalkan dan dihubungi ketika slot untuk tes Covid-19 untuk kembali dan alokasi kursi bus tersedia," jelas manajemen Freeport.
Baca juga: Freeport Indonesia Hentikan Penerbangan Penumpang ke Timika
Juru Bicara PTFI, Riza Pratama, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang senantiasa menjaga lingkungan kerja yang sehat.
"Mari kita bekerja sama untuk segera memulihkan operasi dan produksi kita. Hal ini akan memungkinkan kita untuk terus mencapai tujuan jangka panjang dan menghargai upaya para pekerja kita untuk mendukung mitigasi Covid-19 yang berkelanjutan dan produksi yang aman," kata Riza.
Sebelumnya, karyawan Freeport dan sejumlah perusahaan subkontraktornya memblokade ruas jalan tambang di sekitar Ridge Camp, Mile 72, Tembagapura sejak Senin (24/8/2020) hingga Kamis (27/8/2020).
Kapolsek Tembagapura Ipda Aduard Edison mengatakan situasi kamtibmas di wilayah Tembagapura tetap kondusif meski beberapa hari akses di jalan Mile 72 diblokade karyawan.
"Palangnya sudah dibuka tadi siang. Pihak perusahaan sudah mengeluarkan Interoffice Memorandum yang dibacakan dihadadapan karyawan bersama Ketua DPRD Mimika Robby Omaleng," kata Ipda Edison.
Baca juga: Pasca Penembakan KKB, Freeport Indonesia Tingkatkan Pengamanan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.