Erick menyampaikan Indonesia akan memanfaatkan jejaring Bill & Melinda Gates Foundation. Dia bilang yayasan itu telah menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan Amerika Serikat terkait vaksin.
Kendati begitu, lanjut Erick, pemerintah tetap memprioritaskan pengembangan vaksin Covid-19 di dalam negeri. Jika Indonesia bisa mandiri, maka tak akan lagi ketergantungan dengan negara lain.
“Kita harapkan bisa menemukan vaksin merah putih kita sendiri, karena dari pengalaman yang sudah berjalan selama ini kita punya kapasitas itu. Tapi karena ini memang ini penyakit baru, kita belum bisa mendapatkan teknologi yang disampaikan,” kata Erick.
3. G42 Healthcare, Uni Emirat Arab
G24 merupakan perusahaan farmasi yang berbasis di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab ( UEA). Erick sendiri sempat melakukan kunjungan bilateral ke negara itu. Salah satu isu yang dibahas adalah masalah kesehatan terkait covid-19.
Baca juga: Erick Thohir Bantah Indonesia Jadi Kelinci Percobaan Vaksin Covid-19 dari China
Pemerintah menyebut ada penjajakan penyediaan awal 10 juta dosis vaksin untuk 2020. Lalu berikutnya ada 50 juta dosis pada kuartal pertama pada 2021.
Kerja sama dan komunikasi setelah kunjungan bilateral akan dieksekusi oleh BUMN PT Kimia Farma (Persero). Indonesia sendiri akan mengirimkan reviewer untuk melakukan pengamatan proses uji klinis vaksin Covid-19 yang dilakukan oleh G24.
"G42 memang pada saat ini sudah melakukan uji klinis sendiri di UEA kepada 45 ribu relawan dari 85 suku bangsa. Karena itu kami mengutus tim ke UAE sebagai reviewer untuk mensinkronisasikan sistem. Saya mendapat laporan sistemnya berjalan dengan baik dan sepertinya BPOM kita bisa menerima uji klinis yang berjalan di UEA," kata Erick dikutip dari Antara.
4. Astrazeneca, Inggris
Selain 3 perusahaan dari 3 negara yang sudah disebutkan di atas, pemerintah juga menjajaki pengadaan vaksin dengan Astrazeneca dari Inggris.
Baca juga: Erick Thohir Sebut Vaksin Covid-19 Bukan untuk Anak-anak
Vaksin dari Eropa ini akan melengkapi calon vaksin dari negara lain yang didatangkan pemerintah. Astrazeneca merupakan perusahaan farmasi multinasional yang berkantor pusat di Camridge/
Perusahaan ini juga memiliki fasilitas riset di Swedia dan Amerika Utara. Perusahaan terkenal dengan produk farmasi untuk pengobatan kanker, cardiovascular, gastrointestinal, infeksi, neuroscience, respiratory, dan inflammation.
"Kami tidak berhenti di dua negara itu, kami juga tetap mengontak kerja sama dengan negara-negara lain. Bio Farma dengan AstraZeneca dari Eropa ataupun dari Amerika Serikat bersama Bill & Melinda Gates Foundation yang bekerja sama dengan beberapa perusahaan Amerika Serikat tetap kita lakukan," kata Erick.
Baca juga: Erick Thohir Buka-bukaan Harga Vaksin yang Diimpor dari China
(Sumber: KOMPAS.com/Akhdi Martin Pratama | Editor: Erlangga Djumena Bambang P. Jatmiko)
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan