JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menilai pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia harus mulai melakukan transformasi dan menyesuaikan pasar teknologi tinggi atau hi-tech.
Luhut menilai, jika UMKM dalam negeri tidak segera melakukan transformasi maka akan segera tertinggal dengan UMKM Taiwan, Jerman, atau Korea Selatan. Pasalnya, UMKM di ketiga negara tersebut sudah mampu memenuhi kebutuhan dari industri berteknologi tinggi.
"Bila tidak transformasi Indonesia akan tertinggal dari Taiwan, Jerman, atau Korea Selatan yang UMKMnya sudah suplai industri hi-tech," ujar Luhut ketika meluncurkan program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Minggu (30/8/2020).
Baca juga: Sudah Masuk Tahap ke-3, Sampai Kapan Bantuan BLT UMKM Disalurkan?
"UMKM sekarang jangan cuma makanan atau fesyen saja, UMKM juga harus mulai melaukan transformasi ke hi-tech," ujar Luhut.
Dia mengatakan, UMKM yang bisa masuk ke pasar teknologi tinggi bakal memiliki peluang lebih besar di pasar internasional.
Di sisi lain, saat ini dunia tengah di hadapkan pada pandemi yang mengharuskan pelaku usaha untuk berpikir secara out of the box.
"Kita harus berpikir out of the box, tidak boleh business as usual di tengah pandemi, harus putar otak kita," ujar dia.
Luhut juga mengatakan, pemerintah telah menggelontorkan anggaran untuk UMKM sebesar Rp 123,46 triliun. Angka tersebut merupakan yang terbesar kedua setelah anggaran bantuan sosial dalam program Penanganan Ekonomi Nasional yang mencapai Rp 203,9 triliun.
"Berbagai paket stimulus sudah digelontorkan, untuk UMKM besarannya terbesar kedua setelah perlindungan sosial, ini bentuk keberpihakan pemerintah," ujar Luhut.
"Karena UMKM adalah backbone ekonomi yang yang paling kuat, sehingga harus dipupuk semangat inovasi agar tumbuh gagasan untuk mendorong konsumsi domestik," jelas dia.
Baca juga: Menkop Teten: BLT UMKM Rp 2,4 Juta Sudah 50 Persen Tersalurkan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.