Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Yang Perlu Dilakukan jika Belum Terima Subsisi Gaji | Dirut Garuda soal Logo RANS

Kompas.com - 31/08/2020, 05:41 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. Subsidi Gaji Belum Masuk Rekening, Apa yang Perlu Dilakukan?

Pemerintah sudah mencairkan tahap pertama subsidi gaji Rp 600.000 dalam program Bantuan Subsidi Upah (BSU). Pencairan pertama dilakukan mulai 27 Agustus 2020 ( pencairan BLT/ BLT BPJS).

Total penerima bantuan pemerintah lewat subsidi gaji karyawan berjumlah sekitar 15,7 juta pekerja. Sementara dalam pencairan di tahap awal baru menyasar 2,5 juta pekerja. Artinya masih ada jutaan pekerja yang belum menerima subsidi gaji BPJS Ketenagakerjaan.

BLT BPJS Ketenagakerjaan tahap pertama disalurkan selambat-lambatnya pada akhir September 2020 atau paling lambat 30 September 2020.

Deputi Direktur Bidang Humas dan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) Irvansyah Utoh Banja, mengungkapkan bagi pekerja bisa memastikan apakah rekeningnya sudah masuk ke BP Jamsostek dengan bertanya langsung pada pemberi kerja atau HRD perusahaan.

Apa lagi yang harus dilakukan? Simak di sini

2. Sudah Masuk Tahap ke-3, Sampai Kapan Bantuan BLT UMKM Disalurkan?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meluncurkan Bantuan Langsung Tunai ( BLT) atau Bantuan Presiden (Banpres) Produktif yang diberikan bagi pelaku usaha mikro di Istana Kepresidenan, Senin, (24/8/2020) yang lalu.

Sampai kapan BLT ini disalurkan? Mengutip dari situs resmi Kementerian Koperasi dan UKM , Minggu (30/8/2020), bantuan BLT ini akan disalurkan sampai dengan bulan September 2020.

Sementara untuk jumlah target pelaku usaha yang mendapat dana BLT Rp 2,4 juta ini akan menyasar 12 juta pelaku usaha mikro.

Baca selengkapnya di sini

3. Ini Kata Dirut Garuda soal Logo RANS Raffi Ahmad di Badan Pesawat

Logo RANS Entertainment milik artis dan presenter Raffi Ahmad kedapatan terpampang di badan salah satu pesawat PT Garuda Indonesia (Tbk).

Hal tersebut diketahui dari unggahan di akun Instagramnyam @raffinagita1717. Raffi, Nagita Slavina dan anak mereka Rafathar terlihat berpose di depan salah satu armada milik Garuda Indonesia itu.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan penempelan logo RANS tersebut dilakukan sebagai kejutan untuk Raffi Ahmad. Sebab, Raffi pernah mendukung salah satu acara yang diadakan oleh Garuda Indonesia.

"Itu surprise saja buat Raffi, dia kan support Garuda di acara IG Garuda Indonesia Talks," ujar Irfan ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (30/8/2020).

Selengkapnya simak di sini

4. Kementan Jelaskan Aturan Budidaya Ganja Jadi Tanaman Obat

Tanaman ganja atau Cannabis sativa mendadak jadi perbincangan publik . Polemik muncuat setelah Kementerian Pertanian ( Kementan) memasukkan tanaman ini ke dalam daftar komoditas binaan tanaman obat. Daftar tersebut termuat dalam Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 104/KPTS/HK.140/M/2/2020 tentang Komoditas Binaan Kementerian Pertanian yang ditandatangani Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sejak 3 Februari.

Dalam kategori tersebut, ganja berada dalam satu kelompok dengan 65 tanaman obat lainnya seperti lempuyang, brotowali, sambiloto, dan kratom.

Meski masuk kategori tanaman obat, ganja tetap ilegal untuk dibudidayakan tanpa izin pemerintah.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto menjelaskan bahwa tanaman ganja harus dalam pengawasan ketat dan mendapat izin, jika dibudidaya sebagai tanaman obat.

Simak selengkapnya di sini

5. Pertamina Beberkan Penyebab Utama Sampai Rugi Rp 11 Triliun

PT Pertamina (Persero) tercatat mengalami kerugian sekitar Rp 11 triliun pada semester I/2020. Kendati demikian, manajemen perusahaaan migas pelat merah tersebut mengungkapkan kinerjanya tengah menunjukkan tren positif.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman, mengatakan masa pandemi Covid-19 terutama saat pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) jadi penyebab utamanya turunnya kinerja perseroan ( rugi).

"Salah satu shock yang dialami pada masa pandemi Covid-19 adalah penurunan permintaan (demand) BBM, namun seiring pemberlakuan adaptasi kebiasaan baru dan pergerakan perekonomian nasional," terang Fajriyah dalam keterangannya, Minggu (30/8/2020).

"Tren penjualan Pertamina pun mulai merangkak naik. Kinerja kumulatif Juli juga sudah mengalami kemajuan dan lebih baik dari kinerja kumulatif bulan sebelumnya,” kata dia lagi.

Selengkapnya baca di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com