Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Startup Pajak Asal Indonesia Menang di Kompetisi Alibaba

Kompas.com - 31/08/2020, 11:29 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan perusahaan rintisan digital atau startup Indonesia kian menunjukkan keunggulan dan kemampuannya untuk bersaing di ajang internasional. Salah satunya, HiPajak, platform digital yang dibuat untuk memudahkan pengelolaan pajak penghasilan bagi wajib pajak orang pribadi non karyawan.

Startup buatan anak Indonesia ini mendapatkan juara pertama, sekaligus sebagai peserta favorit dalam kompetisi internasional Alibaba Global E-Commerce Talent (GET) Challenge 2020.

Adapun HiPajak dikembangkan di bawah naungan PT Investa Hipa Teknologi, dengan tim yang terdiri dari Tracy Tardia, Ricky Kurniawan dan Anissa Martriani.

Baca juga: TikTok Tak Bisa Dijual Tanpa Persetujuan Pemerintah China

CEO and Co-Founder Investa Hipa Teknologi, Tracy Tardia mengatakan, pihaknya sangat menyambut baik kemenangan dalam kompetisi tingkat global tersebut. Menurutnya, ini sekaligus menjadi kado bagi Indonesia yang baru saja memasuki usia kemerdekaan ke-75 tahun.

"Kami berharap prestasi ini dapat memompa semangat teman-teman generasi milenial untuk terus menciptakan solusi digital dan memajukan Indonesia, terutama di tengah masa pandemi Covid-19 seperti saat ini,” ungkap Tracy dalam keterangan tertulis, Jakarta, Senin (31/8/2020).

Ia menjelaskan, HiPajak dikembangkan untuk menyediakan solusi efektif serta memfasilitasi berbagai kebutuhan terkait pajak penghasilan.

Baca juga: Siap-siap, Subsidi Gaji Rp 600.000 Ditransfer ke 3 Juta Rekening Minggu Ini

Aplikasi digital ini berisi fitur-fitur yang mengutamakan kemudahan pengelolaan pajak khususnya bagi para Wajib Pajak Orang Pribadi non-karyawan, penggiat usaha mikro, UMKM, dan para pekerja di sektor industri kreatif.

Tracy mengatakan, lewat HiPajak pihaknya ingin menghilangkan kesan bahwa mengurus pajak itu sulit dan ribet, tetapi sebaliknya. Sehingga diharapkan kesadaraan para wajib pajak untuk melaksanakan kewajibannya dapat ditingkatkan.

"Tingginya kesadaran wajib pajak ini akan sangat membantu dalam meningkatkan pendapatan pajak negara dan percepatan pembangunan nasional,” kata dia.

Baca juga: Subsidi Gaji, Menaker: Pekerja Tidak Harus Buka Rekening di Bank BUMN

Alibaba Global GET Challenge 2020 mengambil tema Digital Solution for Covid and Beyond yang menitikberatkan penilaian pada inovasi proposal, kemampuan untuk memecahkan masalah nyata, faktor kelayakan, keberlanjutan, dan skalabilitas bisnis.

Kompetisi bagi generasi muda berusia antara 18-30 tahun tersebut, diikuti oleh peserta dari 14 negara, seperti Tiongkok, Kolombia, Indonesia, Malaysia, Meksiko, Filipina, Rusia, Korea Selatan, Thailand, Uzbekistan, dan negara-negara di Afrika.

Kompetisi diadakan secara virtual dengan empat fase yang dimulai sejak April 2020. Peserta dalam tim yang masing-masing terdiri dari 3-5 anggota sebelumnya berkompetisi di tingkat nasional.

Di Indonesia, seleksi awal peserta Alibaba GET Challenge 2020 dilakukan oleh Alibaba Business School dengan menggandeng mitranya, Yayasan Rumah Perubahan yang mengantarkan para finalis, di antaranya Hipajak untuk dikontestasikan bersama 2.000 tim dari 15 negara.

Baca juga: Impor Alas Kaki hingga Sepeda Melonjak, Menteri Agus Terbitkan Aturan Baru

Tim yang terpilih di tingkat nasional selanjutnya mewakili negaranya masing-masing untuk berhadapan di acara final internasional yang telah dilaksanakan pada 17-29 Agustus 2020.

Adapun pengumuman pemenang dilakukan oleh Brian Wong, Vice President of Global Initiatives Alibaba pada Sabtu (29/8/2020) melalui video conference dari Hangzhou, China.

Sebagai pemenang, tim HiPajak berhak atas hadiah uang tunai sebesar 100.000 RMB atau senilai Rp 211 juta. Serta berkesempatan melakukan perjalanan eksplorasi ekonomi digital ke markas Alibaba di Hangzhou, termasuk sesi eksklusif dengan para mentor Alibaba GET Network.

Baca juga: Mulai 1 September, Pengunjung yang Mau ke Kantor Pajak Harus Antri secara Online

Kriteria startup yang bisa mengikuti kompetisi global ini adalah mereka yang memiliki misi membantu bisnis dan organisasi di seluruh dunia untuk pulih dan bangkit lebih kuat dari pandemi Covid-19.

Yayasan Rumah Perubahan sebagai official partner Alibaba GET Challenge 2020 menyatakan sangat bangga dengan prestasi yang ditorehkan oleh perwakilan Indonesia di level internasional.

Founder Rumah Perubahan Prof Rhenald Kasali PhD mengapresiasi terpilihnya HiPajak yang menjadi pemengang Alibaba GET Challenge 2020.

“Kami sangat senang bisa mengantarkan startup buatan anak muda Indonesia sebagai penenang pada tingkat global. Apalagi di tengah Pandemi yang membutuhkan terobosan-terobosan baru untuk bisa bertahan. Di jaringan global e - commerce, Indonesia masih membutuhkan lebih banyak lagi pelaku ekonomi yang mampu menembus mata rantai baru perdagangan digital ini. Kita tidak bisa bertahan hanya dengan mengeluh maraknya barang impor, melainkan harus ikut menyerang dan memenangkan persaingan,” kata Rhenald Kasali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com