Terlebih, langkah ini dapat menghidupkan kembali geliat industri di Aceh, khususnya industri pupuk, serta mendorong penurunan harga produk yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing industri pupuk domestik.
“Semoga kerja sama ini dapat memberikan dampak yang riil terhadap pengembangan maupun diversifikasi produk PIM yang telah dicanangkan,” imbuhnya.
Faris juga menegaskan, PGN senantiasa berkontribusi terhadap kemajuan industri dalam memenuhi efisiensi kebutuhan gas untuk mendorong pertumbuhan industri, termasuk industri sektor pupuk.
Menurutnya, multiplier effect dari kebijakan ini akan menghasilkan produk pupuk bermutu yang berdaya saing, sekaligus dapat berkontribusi dalam menunjang ketahanan pangan nasional.
Baca juga: Salurkan Gas ke Pembangkit Listrik, PGN Andalkan Infrastuktur LNG Anak Perusahaan
“Kerja sama dengan PIM dalam jangka waktu yang cukup panjang, juga ditargetkan dapat mewujudkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan ketahanan penyediaan energi dan pangan di seluruh wilayah di Indonesia,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan, Pertamina Grup akan terus menjadi bagian dari solusi terintegrasi bagi bangsa dan memenuhi ekspektasi stakeholder.
“Terutama dalam upaya untuk menghadirkan layanan energi yang reliable, affordable, accessable, acceptable dan sustain,” ujarnya.
Perlu diketahui, operasional dan proses produksi PIM beberapa waktu lalu sering terkendala dengan pasokan gas. Akibatnya, proses produksi terganggu bahkan berhenti.
Sebagai salah satu tulang punggung perekonomian Aceh, kesepakatan tersebut menjadi salah satu stimulus bagi PIM maupun masyarakat Aceh.
Baca juga: Begini Cara PGN Dukung Program Penyediaan Listrik 35.000 MW di Indonesia
Sebab, Aceh merupakan salah satu daerah penghasil minyak dan gas sehingga dapat merasakan manfaat langsung dari kontribusi sumber daya alam bagi perkembangan ekonomi wilayah.
Hal ini sejalan dengan semangat pemanfaatan energi baik gas bumi untuk menjadi pendorong pertumbuhan titik-titik baru perekonomian masyarakat.
Turut menyaksikan dalam penandatanganan ini Menteri ESDM Arifin Tasrif, Plt. Dirjen Migas Kementerian ESDM Ego Syahrial, Kepala Satuan Kerja Khusus Migas Dwi Soetjipto, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Direktur Utama PGN Suko Hartono dan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Bakir Pasaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.