Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikeluhkan Tak Patuh Protokol Kesehatan, Menhub Bakal Tegur Batik Air

Kompas.com - 31/08/2020, 20:06 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan, bakal memberikan teguran kepada Batik Air, terkait minimnya penerapan protokol kesehatan di maskapai penerbangan tersebut.

Ini menindaklanjuti keluhan yang disampaikan oleh Komisi V DPR RI.

“Batik nanti akan kita tegur, karena memang ini kadang-kadang kalau Covid-19 ini orang suka khilaf, khilafnya terus-terusan lagi, jadi ini akan kita tegur," ungkapnya dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Senin (31/8/2020).

Baca juga: Ini Alasan Kemenhub Jatuhkan Sanksi Kepada Batik Air dan AP II

Sebelumnya, Komisi V DPR RI memang sangat menyoroti penerapan protokol kesehatan yang belum maksimal di maskapai penerbangan. Salah satunya yang disampaikankan oleh Anggota Komisi V Athari Gauthi Ardi di dalam rapat kerja.

Ia mengungkapkan, panduan protokol kesehatan yang disiapkan pemerintah sudah tepat dan baik, namun pelaksanaannya harus diperhatikan. Lantaran, maskapai seringkali abai terhadap panduan tersebut.

Athari mengungkapkan, pengalamannya dan beberapa anggota DPR lain saat naik pesawat Batik Air, di mana tak ada protokol kesehatan yang diterapkan seperti menjaga jarak (physical distancing).

Apalagi kapasitas jumlah penumpang yang dalam ketentuan seharusnya 70 persen, namun oleh maskapai penerbangan dibawah naungan Lion Air Group tersebut, diterapkan mencapai 100 persen.

Baca juga: Terbukti Melanggar, Kemenhub Bekukan Izin Terbang Beberapa Rute Batik Air

"Anggota kami naik pesawat Batik Air dari Jakarta ke Makassar. Yang harusnya kapasitasnya 70 persen tapi ini kapasitasnya 100 persen. Enggak ada diterapkan physical distancing sama sekali," ungkapnya dalam rapat kerja.

Ia mengakui, bahwa pemerintah memang tengah berupaya untuk memulihkan kembali perekonomian nasional yang terpukul akibat pandemi, namun pengawasan yang ketat dalam penerapan protokol kesehatan tetap sangat diperlukan.

"Kami tahu pemulihan ekonomi memang penting, tapi jangan sampai rakyat jadi korbannya (tertular Covid-19)," katanya.

Senada dengan Athari, Ketua Komisi V Lasarus mengatakan, transportasi umum memang menjadi tempat yang rawan penyebaran virus corona.

Bahkan, secara pribadi, dirinya sudah menghindari penerbangan menggunakan maskapai tertentu karena protokol kesehatan yang diterapkan tidak tepat.

Oleh sebab itu, dia menekankan Kemenhub harus tegas dalam menegur atau menindak transportasi umum yang tidak menerapkan protokol kesehatan.

“Seperti kemarin saya marah-marah di salah satu maskapai tapi saya tidak perlu sebutkan namanya, ketika orang seenaknya, itu yang mengawasi kita diam saja Pak, mesti kita yang ngomel, ini kan tidak pas. Kalau kita yang negur sesama penumpang bisa baku tonjok Pak,” ungkap Lasarus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com