Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEI Suspensi Perdagangan Saham 26 Emiten, Ada Apa?

Kompas.com - 01/09/2020, 06:07 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara perdagangan (suspensi) efek 26 perusahaan tercatat, Senin (31/8/2020)  kemarin.

Perdagangan efek dihentikan baik di pasar reguler maupun pasar tunai sejak sesi I perdagangan efek tertanggal 31 Agustus 2020.

Mengutip pengumuman BEI, suspensi dilakukan karena dua puluh perusahaan tercatat ini belum menyampaikan laporan keuangan auditan per 31 Desember 2020 dan/atau belum melakukan pembayaran denda atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan tersebut.

Baca juga: Penyederhanaan Struktur Cukai Bikin Emiten Rokok Raksasa Makin Cuan?

Lebih lanjut BEI merinci ada 20 perusahaan yang belum menyampaikan laporan keuagnan auditan per 31 Desember 2019 dan belum melakukan pembayaran denda.

Berikut daftar 20 emiten tersebut:

1. PT Armidian Karyatama Tbk (ARMY)
2. PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO)
3. PT Cowell Development Tbk ( COWL)
4. PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO)
5. PT Bakrieland Development Tbk (ELTY)
6. PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA)
7. PT Golden Plantation Tbk (GOLL)
8. PT Graha Andrasenta Propertindo Tbk (JGLE)
9. PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk ( KBRI)
10.  PT Grand Kartech Tbk (KRAH)

Baca juga: Hanson International, Perusahaan Benny Tjokro Dinyatakan Pailit

11. PT Mitra Pemuda Tbk (MTRA)
12. PT PT Hanson International Tbk (MYRX)
13. PT Nipress Tbk (NIPS)
14. PT Sinergi Megah Internusa Tbk (NUSA)
15. PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO)
16. PT Siwani Makmur Tbk (SIMA)
17. PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk (SKYB)
18. PT Sugih Energy Tbk (SUGI)
19. PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE)
20. PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO)

Selain itu, BEI juga mencatat ada empat perusahaan yang sudah menyampaikan laporan keuangan auditan per 31 Desember 2019, akan tetapi belum melakukan pembayaran denda.

Keempat perusahaan tersebut yakni:

1.  PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI)
2. PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL)
3. PT Air Asia Indonesia Tbk (CMPP)
4. PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO)

Baca juga: Perusahaan Induk Google Dikabarkan Tertarik Beli Saham TikTok

Adapun dua perusahaan lainnya yakni PT Evergreen Invesco Tbk (GREN) dan PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) tercatat belum menyampaikan laporan keuangan auditan per 31 Desember 2019, tetapi sudah membayarkan denda.

Asal tahu saja, di antara 26 perusahaan tercatat yang dikenai suspensi itu, sebanyak sembilan perusahaan memiliki status perdagangan efek yang aktif di seluruh pasar.

Sementara, status perdagangan efek 17 perusahaan lainnya memang sudah kena suspensi dengan rentang waktu yang beragam. (Kenia Intan)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Bursa Efek Indonesia (BEI) suspensi puluhan saham hari ini, ada apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com