JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Dunia menyatakan, mayoritas perusahaan di Indonesia tidak menerima insentif yang telah disediakan oleh pemerintah guna meredam dampak pandemi Covid-19.
Pernyataan tersebut disampaikan berdasarkan hasil survei yang dilakukan Bank Dunia terhadap 850 perusahaan nasional.
Tim Peneliti Bank Dunia, Aufa Doarest, mengatakan, dari 850 perusahaan yang diwawancara, hanya 7 persen di antaranya yang mengaku mendapatkan insentif dari pemerintah.
Baca juga: Pemerintah Diminta Sasar UMKM Kelas Menengah Rentan yang Belum Dapat Stimulus
Bantuan tersebut utamanya didominasi oleh jenis bantuan lainnya (other assistance), kemudian disusul oleh bantuan fiskal (fiscal assistance) dan bantuan kredit (fiscal assistance).
"Other assistance itu termasuk social asisstance (bantuan sosial)," katanya, dalam sebuah diskusi virtual, Selasa (1/9/2020).
Sementara itu, 93 persen perusahaan lainnya mengaku tidak menerima bantuan dari pemerintah. Mayoritas perusahaan-perusahaan tersebut mengaku tidak mengetahui keberadaan dari berbagai insentif yang telah disiapkan pemerintah.
"Dari 93 persen perusahaan yang tidak menerima bantuan, mayoritas tidak alasan tidak menerima ini karena mereka tidak tahu mengenai program tersebut," ujar Aufa.
Lebih lanjut Aufa menjabarkan, 53 persen perusahaan yang mengaku tidak mendapatkan bantuan pemerintah, beralasan tidak mengetahui keberadaan program-program insentif.
Baca juga: Luhut: Bank Dunia Melihat Indonesia Jauh Lebih Mudah Pulih...
Kemudian 21 persen lainnya mengaku tidak tahu kenapa harus mengambil program bantuan, 5 persen diantaranya tidak berhak menerima bantuan, 4 persen mengaku tidak membutuhkan, 6 persen lain sudah mengajukan tapi ditolak, dan 4 persen sisanya merasa kesulitan untuk mendaftar.
"Di sini isunya lebih karena enggak sadar," katanya.
Oleh karenanya, Bank Dunia menyarankan kepada pemerintah untuk memperbaiki komunikasi dengan para pelaku usaha nasional agar dapat meningkatkan efektifitas program-program bantuan yang telah disiapkan.
Senada dengan Bank Dunia, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia), Rosan Roeslani menyebutkan, kurang maksimalnya sosialisasi yang dilakukan pemerintah mengakibatkan rendahnya angka penyerapan program insentif pemulihan ekonomi nasional (PEN).
"Kebijakan pemerintah yang sudah baik ini harus dilakukan sosialisasi secara masif," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.