Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkop Sarankan UMKM Peternak Unggas untuk Berkoperasi

Kompas.com - 01/09/2020, 16:59 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menyarankan para peternak unggas khususnya ayam yang sebagian besar adalah UMKM untuk berkoperasi.

Sebab menurut dia dengan cara ini bisa mendorong para peternak mencapai skala bisnisnya .

"Peternak ayam yang umumnya UMKM merupakan salah satu motor penggerak ekonomi rakyat. Pemerintah berkomitmen melindungi dan membantu mereka untuk bisa tumbuh melalui koperasi, karena saat ini peternak perorangan atau skala kecil akan susah bersaing di pasar," ujarnya mengutip siaran resminya, Selasa (1/9/2020).

Baca juga: Jaring Minat UMKM, Koperasi Diminta Sentuh Ranah Digital

Teten mencontohkan seperti halnya yang telah dilakukan di Belanda dan Selandia Baru yang di mana saat ini sudah memiliki koperasi di sektor agribisnis.

“Memperkuat koperasi peternakan, termasuk perunggasan memang harus dilakukan agar usaha mereka dapat lebih berkembang,” ucapnya.

Dia pun mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh PT SUI sebagai industri peternakan ayam lokal atau ayam kampung, yang mau mengembangkan UKM rumah produksi ayam kampung olahan dan merangkul UMKM lain dalam pemasarannya sebagai reseller.

Apalagi dalam pemasarannya perusahaan ini sudah menggunakan aplikasi. " Hal ini memberikan peluang usaha pada rakyat untuk menjadi pelaku UMKM. Saya sudah mencicipi olahan ayam kampungnya, rasanya enak banget. Apalagi olahan ayamnya banyak aneka bumbu rempah - rempah dan ini juga peluang baru bagi UMKM untuk bisa memasarkan hasil rempah-rempahnya," ungkapnya.

Menurut Teten, langkah yang dilakukan PT SUI yang menggandeng UMKM ini sudah benar, karena peternakan ayam dan makanan olahan ayam merupakan domainnya UMKM, terlebih yang dikembangkan adalah ayam kampung.

"Sejarah ayam itu kan awalnya dari tiga wilayah yatu Indonesia, Hindustan dan China. Namun industri ayam modern kini dikuasai oleh negara negara besar seperti di Eropa dan Amerika," jelasnya.

Teten melihat, potensi pasar bagi UMKM peternak ayam kampung, masih sangat besar. Sebagai sumber protein hewani, konsumsi perkapita ayam di Indonesia tercatat 12 -13 kilogram perkapita pertahun. Angka ini, kata dia, masih lebih rendah jika dibanding dengan Malaysia yang mencapai 38-40 kilogram perkapita per tahun.

Menurutnya, peningkatan konsumsi ayam ini juga dapat memacu penyerapan ayam peternak rakyat yang berlimpah. Apalagi dalam beberapa waktu terakhir Indonesia mengalami kondisi kelebihan pasokan ayam akibat suplai day old chicken (DOC) impor yang berlebih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com