“Di bawahnya ada Turki dan Pakistan. Untuk farmasi potensinya 4,9 miliar dollar AS. Potensinya tidak hanya untuk muslim tapi juga non muslim,” ungkap dia.
Potensi ini tidak hanya bersumber dari bahan baku, tapi juga proses memilih pemasok, distribusi, hingga produk yang dihasilkan ke konsumen dan ritelnya harus dijamin kehalalannya.
Dosen SBM ITB, Yuliani Dwi Lestari mengatakan, pengembangan halal supply chain penting untuk memberikan nilai tambah.
Dari hasil penelitian SBM ITB, halal supply chain ini pun akan meningkatkan ketertarikan konsumen untuk membeli produk.
Halal supply chain terdiri dari beberapa hal, misalnya halal logistik yang menjamin kehalalan gudang penyimpanan, transportasi, distribusi, hingga sampai ke customer.
Prinsip utamanya, mengeliminasi proses kontaminasi saat penyimpanan dan pengiriman serta kesalahan handling dan jaminan kehalalan dari hulu hingga hilir.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan