Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Alami Resesi Pertama dalam Hampir 30 Tahun

Kompas.com - 02/09/2020, 17:43 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber BBC

CANBERRA, KOMPAS.com - Perekonomian Australia terjun ke resesi pertama dalam hampir 30 tahun.

Perekonomian Negeri Kangguru tersebut terpukul dampak pandemi virus corona (Covid-19).

Dilansir dari BBC, Rabu (2/9/2020), pertumbuhan ekonomi Australia tercatat minus 7 persen pada periode April-Juni 2020, dibandingkan periode tiga bulanan sebelumnya.

Baca juga: Australia Batal Jual Perusahaan Produsen Susu ke China

Ini adalah penurunan terbesar sejak pertumbuhan ekonomi negara tersebut dicatat pada tahun 1959. Adapun pada kuartal I 2020, pertumbuhan ekonomi Australia minus 0,3 persen.

Perekonomian sebuah negara dikatakan resesi apabila pertumbuhan ekonomi minus atau terkontraksi selama dua kuartal berturut-turut.

Pada krisis keuangan global 2008 silam, Australia adalah satu-satunya negara maju yang berhasil terhindar dari resesi. Ini utamanya disebabkan tingginya permintaan sumber daya alam dari China.

Adapun pada awal tahun ini, perekonomian Australia terpukul akibat kebakaran hutan, dan kemudian menyusul pandemi virus corona.

Baca juga: Gandeng BKPM, KKP Bidik Investor Amerika dan Australia

Berhenti beroperasinya bisnis di negara itu telah memberikan dampak besar, meskipun pemerintah dan bank sentral telah meluncurkan sejumlah langkah untuk menopang perekonomian.

Pertumbuhan ekonomi Australia pada kuartal II 2020 pun merupakan yang terburuk dalam 61 tahun, akibat parahnya kontraksi belanja rumah tangga.

Selama berdekade-dekade, pertumbuhan ekonomi Australia cenderung stabil dengan kuatnya ekspor batu bara, bijih besi, dan gas alam ke China.

Selain itu, sektor pariwisata pun menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi Australia.

Akibat pandemi virus corona, hampir 1 juta warga Australia kehilangan pekerjaan.

Baca juga: IA-CEPA Berlaku, Australia Bisa Ekspor 575.000 Sapi ke Indonesia

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com