Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transaksi Pembelian Reksa Dana di Tokopedia Naik Hampir 27 Kali Lipat

Kompas.com - 02/09/2020, 18:09 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Senior Lead Fintech Tokopedia Marissa Dewi menyatakan, hingga saat ini tren pembelian reksa dana melalui berbagai platform kian meningkat.

Ia menjelaskan, ada kenaikan transaksi reksa dana di Tokopedia, yakni tumbuh hampir 27 kali lipat selama dua tahun ke belakang.

"Kami melihat tren investasi seperti reksa dana itu terus meningkat. Karena sekarang semua investasi sudah ada di gadget semua, prosesnya instan dan dalam hitungan menit," ujarnya dalam jumpa pers virtual Tokopedia, Rabu (2/9/2020).

Baca juga: Berapa Porsi Portofolio Investasi Reksa Dana yang Tepat Saat New Normal?

Menurut dia, adanya layanan di beberapa platform dan melalui ponsel membuat masyarakat lebih semakin tertarik untuk berinvestasi.

Apalagi tawaran harga untuk berinvestasi sekarang, kian bervariasi dan memberikan harga yang cukup murah.

Seperti di Tokopedia, yang hanya dengan harga Rp 10.000, masyarakat sudah bisa membeli produk reksa dana.

Menurut Marissa, modal Rp 10.000 tergolong kecil, tapi apabila dilakukan pembelian secara terus-menerus, keuntungan pasti akan diraih.

"Kecil memang tapi enggak akan kerasa, lama-lama akan semakin membukit dan itu menguntungkan," ucapnya.

Baca juga: Menimbang Untung Rugi Reksa Dana Pendapatan Tetap dan Obligasi

Selain itu, menurut Marissa, pembeli reksa dana adalah mayoritas dari golongan anak muda. Kesadaran anak muda untuk berinvestasi, kian hari kian meningkat.

Dari sisi jumlah pengguna yang membeli reksa dana di Tokopedia juga telah meningkat.

Tercatat sejak layanan ini diluncurkan, lebih dari 57 kali lipat pengguna yang telah membeli reksa dana dari angka ini, tidak sedikit yang berasal dari generasi muda.

Tak hanya transaksi investasi reksa dana yang mengalami peningkatan, transaksi pembelian untuk produk investasi emas pun juga mengalami hal yang sama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com