Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri ESDM Minta Freeport dan Pertamina Segera Selesaikan Dua Proyek Ini

Kompas.com - 02/09/2020, 18:40 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, meminta kepada PT Freeport Indonesia dan PT Pertamina (Persero) untuk mempercepat penyelesaian proyek hilirisasi, pembangunan pemurnian mineral atau smelter di Gresik dan Kilang Tuban, Jawa Timur.

Permintaan tersebut disampaikan saat Arifin melakukan kunjungan langsung ke dua proyek strategis tersebut.

Arifin berharap, pembangunan smelter yang memakan biaya investasi sebesar 3 miliar dollar AS itu dapat diselesaikan sesuai waktu yang telah ditetapkan, yakni pada akhir 2023.

Baca juga: Freeport Minta Target Penyelesaian Smelter Diundur hingga 2024, Ini Alasannya

"Saya berharap proyek smelter PT Freeport ini bisa segera selesai, kita akan terus mendorong ini karena jika ini selesai kita tinggal mendorong industri hilirnya supaya bisa berkembang," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Rabu (2/9/2020).

Harapan yang sama juga disampaikan Arifin pada saat mengunjungi Kilang Tuban milik Pertamina.

Permintaan tersebut diuatarakan agar volume pengolahan minyak mentah dapat segera meningkat.

"Saya berharap Proyek Kilang Tuban juga dapat berjalan sesuai jadwal yang telah direncanakan dan diharapkan, selesai pada tahun 2026 bahkan diharapkan dapat dilakukan percepatan," katanya.

Baca juga: Kuasai Saham Mayoritas, Pertamina Integrasikan TPPI dengan GRR Tuban

Saat ini proyek Kilang Tuban berada pada tahap studi Engineering/General Engineerging Design (GED) dengan progres overall Basic Engineering Design (BED) mencapai 51,56 persen.

Nantinya, Kilang Tuban diproyeksi mampu mengolah minyak mentah sebesar 300.000 barel minyak per hari dan produksi petrokimia mencapai 3.600 kilo ton per annum (ktpa).

Selain itu, Kilang Tuban juga akan memproduksi Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan kualitas Euro V atau ramah lingkungan, yaitu gasoline sebesar 80.000 barrel per hari dan diesel sebesar 98.000 barrel per hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com