Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Minta Kadin Tak Ikut Program Bantuan Vaksin Covid-19 dari Pemerintah

Kompas.com - 02/09/2020, 21:42 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir meminta anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia melakukan imunisasi vaksin Covid-19 secara mandiri.

Artinya, para anggota Kadin diminta tak mengikuti program bantuan imunisasi vaksin Covid-19 yang dibiayai oleh pemerintah.

“Kita sampaikan ke Kadin, program vaksin mandiri ya kita harapkan anggota Kadin mandiri, tidak perlu minta yang subsidi,” ujar Erick dalam konferensi pers virtual, Rabu (2/9/2020).

Baca juga: Erick Thohir Prediksi 93 Juta Orang Dapat Bantuan Vaksin Covid-19 dari Pemerintah

Erick menambahkan, pada hari ini dirinya telah bertemu dengan para perwakilan dari Kadin. Dari pertemuan tersebut, menurut Erick, mendapat reaksi yang positif terkait vaksinisasi.

“Saya dapat tanggapan positif dari Kadin, di sini ada grup Lippo, grup Astra, grup Sinarmas, grup Medco, yang bukan tidak mungkin mereka juga berani untuk membeli vaksin sendiri untuk kebutuhan karyawan mereka,” kata pria yang juga menjabat Menteri BUMN itu.

Sebelumnya Erick mengatakan, pemerintah akan menggunakan data dari BPJS Kesehatan untuk mendata masyarakat yang akan disuntikan vaksin Covid-19.

“Ada vaksin yang memang bantuan dari pemerintah melalui data BPJS Kesehatan, yang memang ada 93 juta orang yang sangat memerlukan. Kita juga memastikan, yang memerlukan itu mesti dibantu program pemerintah,” ujar Erick dalam konferensi pers virtual, Rabu (2/9/2020).

Baca juga: Erick Thohir: Tenaga Medis dan TNI/Polri Prioritas untuk Disuntik Vaksin Covid-19

Indonesia sendiri melalui PT Bio Farma tengah mengembangkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac asal China. Saat ini, Sinovac tengah melakukan uji klinis tahap tiga di Indonesia, Bangladesh, Arab Saudi, dan Turki.

Selain dengan Sinovac, Indonesia juga menjalin kerja sama terkait vaksin Covid-19 dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab (UAE), G42. Untuk G42, melakukan uji klinis sendiri di UEA.

Indonesia telah mengirim tim ke UEA untuk memantau uji klinis tersebut.

Jika proses uji klinis itu berjalan mulus, ditargetkan di awal 2021 sudah bisa dilakukan imunisasi massal bagi masyarakat Indonesia.

Baca juga: Daftar 4 Produsen Vaksin Asing yang Dijajaki Erick Thohir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com