JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Indonesia dan Australia mempunyai persamaan yaitu memiliki banyak potensi energi terbarukan dan ingin mengembangkan ekonomi hijau.
Pasalnya, perusahaan industri bijih besi asal Australia, Fortescue Metals Group (FMG) berencana ingin mengembangkan ekonomi hijau di Indonesia. Pendiri FMG adalah Andrew Forest merupakan orang terkaya di Australia.
"Sebagai dua negara dengan potensi mineral dan energi terbarukan yang cukup besar, Indonesia dan Australia dapat berkolaborasi dan menjadi pemain utama energi terbarukan dan industri hijau terutama di kawasan ini," ujar Luhut melalui keterangan tertulis, Rabu (2/9/2020).
Baca juga: Australia Alami Resesi Pertama dalam Hampir 30 Tahun
Oleh sebab itu, lanjut Luhut, dalam rapat koordinasi kali ini melibatkan kementerian/lembaga (K/L) terkait serta Pemerintah Daerah (Pemda) sedang mempersiapkan kerangka peraturan, kebijakannya, dan insentif fiskal untuk memfasilitasi investasi di sektor energi baru terbarukan atau ekonomi hijau.
Luhut lebih lanjut mengatakan telah mengetahui rekam jejak FMG dan kualifikasinya yang baik. Dia juga ingin memastikan bahwa rencana investasi dan pelaksanaannya akan berjalan dengan prinsip saling menghormati, berkelanjutan, pembangunan ekonomi yang diiringi pembangunan dibidang sosial serta menjaga kelestarian lingkungan.
"Kerja sama antara Indonesia dan FMG ini juga telah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak yang terlibat, termasuk pihak Pemda sehingga proyek ini dapat segera dimulai. Hal pertama yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan rapat secara rutin antara FMG dan Deputi Purbaya untuk memonitor kemajuan dari proyek ini secara berkala," katanya.
Pendiri FMG Andrew Forrest yang ikut dalam rakor tersebut memaparkan bahwa pihaknya akan membantu kembangkan teknologi baru nol karbon dan membangun industri dari hulu ke hilir di Indonesia.
Menurut delegasi FMG, pembangunan industri hijau di Indonesia akan melalui beberapa tahap. Pertama, adalah proses produksi energi terbarukan. Mereka mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi sumber tenaga air sebesar 60 gigawatt (GW) dan 20 GW sumber panas bumi.
Baca juga: Australia Naikkan Kuota Visa Kerja dan Wisata Buat WNI
Selanjutnya, energi terbarukan yang telah diproduksi tersebut melalui tahap transmisi, yang menghasilkan berbagai macam produk hijau seperti baja, metal, hingga bentuk energi lainnya juga pupuk. Produk ini kemudian akan diangkut ke pelabuhan, untuk kemudian dipasarkan.
"Dalam prosesnya, FMG berkomitmen untuk membantu pemberdayaan ekonomi dan sumber daya manusia di Indonesia dengan membuka kesempatan pekerjaan dan pelatihan bagi warga setempat, sehingga berdampak pada diversifikasi dan peningkatan keterampilan. Seperti yang sudah kami lakukan di banyak tempat termasuk di Australia," ujar Andrew.
Andrew pun menargetkan dalam 10 tahun proyek ini bisa diselesaikan. Dari beberapa negara yang telah dia kunjungi, Indonesia salah satu dari beberapa negara yang dipilih untuk mengembangkan energi hijau.
Baca juga: Australia Batal Jual Perusahaan Produsen Susu ke China
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.