Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pandemi, Harga Aset Kripto Ethereum Melonjak Hampir 200 Persen

Kompas.com - 03/09/2020, 14:34 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga aset kripto (cryptocurrency) ethereum menyentuh Rp 7,13 juta pada pekan pertama September 2020. Ini merupakan harga tertinggi ethereum dalam dua tahun terakhir.

Kenaikan harga ini disebabkan sistem decentralized finance/DeFi yang tengah populer. Di bursa jual beli aset kripto Indodax, harga ethereum mencapai Rp 7,13 juta, naikhampir 200 persen sejak Maret 2020.

Oscar Darmawan, CEO Indodax mengatakan, permintaan ethereum meningkat drastis karena sistem DeFi yang sedang digandrungi. Permintaan ethereum secara masif membuat harga juga meningkat secara drastis.

Baca juga: Pencipta Ethereum Yakin Bisa Kalahkan Bitcoin Tahun Ini

“DeFi mendorong permintaan ethereum. Sehingga, harganya juga meningkat secara drastis. Sebagian besar jaringan DeFi dibangun di atas platform ethereum,” kata Oscar dalam keterangan tertulis, Kamis (3/9/2020).

Ethereum adalah platform menyimpan aset uang dengan satuan ETH yang dikembangkan oleh Vitalik Buterin. Ethereum adalah cryptocurrency yang memiliki kontrak cerdas atau smart contract peer to peer.

Saat ini, ethereum masih sering diperbincangkan di dunia cryptocurrency. Ethereum sangat berbeda dari cryptocurrency lain seperti bitcoin, litecoin atau bahkan ripple.

Ethereum adalah protokol blockchain untuk smart contract yang dijalankan mesin virtual ethereum.

Baca juga: Ethereum Akan Jadi Bitcoin Berikutnya?

Pertumbuhan ethereum diproyeksikan sebagai jaringan karena blockchain tidak hanya digunakan untuk kontrak dan transaksi pintar, tetapi aset kripto yang sebenarnya sering dibangun di atas blockchain ethereum. Ini memberikan nilai tambah karena spekulasi positif terkait masa depan pasar kripto.

“Bahkan sebelum adanya DeFi, Ethereum menjadi salah satu topik paling hot di dunia crypto. Ethereum banyak dikatakan orang sebagai Bitcoin 2.0 sehingga perubahan teknologi Ethereum menjadi ke ethereum 2.0,” jelas Oscar.

Sementara itu, Oscar menyebut, DeFi merupakan ekosistem yang baru ditemukan di dunia blockchain dan cryptocurrency. DeFi merupakan jaringan peer to peer yang membuat orang-orang mendapatkan pendanaan dengan menjaminkan cryptocurrency.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com