Chatib menilai, penetrasi fintech jauh lebih besar daripada konvensional. Bahkan kedepannya, player akan lebih banyak dan UMKM di daerah akan punya peluang tidak hanya terkonsentrasi di Jawa saja.
Ke depan, untuk meningkatkan peran fintech, dukungan infrastruktur dan teknologi perlu ditingkatkan.
Adapun Rosan Roeslani, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengatakan peran dari fintech lending saat ini semakin besar dibandingkan tahun 2017-2020. Menurut dia kenaikan bahkan terjadi tiga kali lipat, belum lagi kondisi pandemi membuat peran fintech semakin unggul.
Baca juga: OJK: Fintech Telah Kucurkan Pembiayaan Rp 113,46 Triliun hingga Juni
“Adanya Covid-19 ini kan lebih cepat lagi karena mengakselerasi ekosistem, dan membuat banyak dari UMKM yang tadinya tidak banyak ikut lalu ikut terlibat untuk mengembangkan bisnisnya. Peran regulator penting untuk menyempurnakan akselerasinya lebih cepat daripada perbankan,” jelas dia.
Ia berharap dengan kondisi pasar yang memiliki cakupan luas, fintech lending bisa menjangkau UMKM yang belum memasuki sektor formal atau bankable.
Sebagai informasi, per Juli 2020, total pinjaman fintech mencapai Rp 116 triliun dengan total outstanding Rp 11,93 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.