Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkop Akui Penyaluran Stimulus PEN via Pinjol Terbentur Regulasi

Kompas.com - 03/09/2020, 16:30 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM, Hanung Harimba Rachman mengatakan, fintech peer to peer (P2P) lending alias pinjol memiliki kesempatan untuk menyalurkan berbagai program pemerintah, khususnya ke sektor UMKM.

Kendati demikian, dia mengakui penyaluran stimulus Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) saat ini tidak dimungkinkan karena masih terbentur regulasi.

"Terkait dengan fintech, kita ingin (libatkan). Namun saat ini belum dimungkinkan karena ada beberapa regulasi yang perlu diubah dan menghambat," kata Hanung dalam Seminar Nasional Daring AFPI, Kamis (3/9/2020).

Baca juga: OJK Buka Peluang Pinjol Bisa Salurkan Dana PEN, asalkan...

Hanung menuturkan, stimulus PEN saat ini hanya bisa disalurkan melalui lembaga keuangan yang kredibel, seperti bank penyalur yang terdiri dari Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara).

Misalnya saja dalam program Bantuan Presiden (Banpres) untuk UMKM berbentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) Rp 2,4 juta yang diberikan kepada 12 juta UMKM.

Penyaluran bantuan ini dilakukan oleh 3 bank penyalur yang tergabung dalam Himbara maupun anak usaha Bank BUMN, yakni BRI, BNI, dan Bank Mandiri Syariah.

"Penyaluran bantuan pemerintah ini melalui perbankan, itupun perbankan tertentu yang sudah di-approve pemerintah. Jadi masih ada hambatan regulasi," sebut Hanung.

Baca juga: Faisal Basri Soal Revisi UU BI: Masalah di Kementerian, Moneter Diobok-obok

Kendati demikian, pihaknya terus mendorong platform digital bisa berpartisipasi dalam penyaluran program pemerintah, salah satunya Kredit Usaha Rakyat (KUR). Untuk mempercepat penetrasi, pihaknya meminta bank menggandeng fintech-fintech tersebut.

"Ke depannya, kami ingin bangun eksositem digital. Kami undang fintech untuk masuk dan kolaborasi dakam satu ekosistem yang utuh untuk program-program tahun berikutnya," pungkasnya.

Sebelumnya, fintech peer to peer (P2P) lending alias platform pinjaman online (pinjol) meminta dilibatkan dalam beberapa program pemerintah, seperti penyaluran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Ekonom Chatib Basri menambahkan, data pada platform pinjol ini bisa dimanfaatkan pemerintah untuk penyaluran berbagai stimulus program PEN. Apalagi sejauh ini, data merupakan isu besar yang tak kunjung usai dalam menyalurkan segala bentuk bansos.

"Pemerintah bisa memanfaatkan ini. Mereka punya keunggulan di dalam profiling (debitur), dan ini luar biasa. Kan salah satu kendala dalam program PEN itu adalah datanya," pungkasnya.

Baca juga: Pabrik Jadi Klaster Covid-19, Erick Thohir Ingatkan Pengusaha

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com