“Dengan begitu, yang namanya pesan makanan lewat aplikasi online juga wajib dikurangi sedikit demi sedikit biar tidak menguras uang. Kunci penghematan adalah mengendalikan keinginan dan mengutamakan kebutuhan,” jelas Paramita.
Tak seorang pun tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Ada banyak peristiwa tak terduga di masa depan yang tak seorang pun mampu melihat dan menghindarinya secara pasti, seperti sakit, kecelakaan, PHK, kematian, kebanjiran dan peristiwa lain yang sifatnya mendadak.
Baca juga: Simak, 7 Alasan Kamu Harus Punya Dana Darurat
Dihadapkan pada ketidpastian perekonomian karena pergerakan ekonomi nasional yang lesu, menyiapkan dana darurat itu sangat penting.
Dana darurat yang sebaiknya likuid ini penting untuk mengantasipasi pengeluaran yang tak terduga tersebut.
“Rumus ideal dana darurat adalah jumlah pengeluaran bulanan dikalikan jumlah bulan yang diantisipasi yang biasanya minimal 6 bulan,” jelas dia.
Salah satu langkah untuk menopang pertumbuhan ekonomi di saat terancam resesi adalah membeli produk lokal dan UMKM.
Sektor ini sangat mendasar karena sudah menyentuh level paling bawah dalam perekonomian dan akan berdampak langsung pada masyarakat.
Baca juga: Tips agar Disiplin Menyimpan Dana Darurat
Dengan begitu, meski aktivitas perdagangan dan industri skala besar menurun, tetapi ekonomi di level bawah masih ada pergerakan.
Membeli produk lokal dan UMKM secara tidak langsung menopang keberlanjutan kehidupan masyarakat, sehingga berpotensi menumbuhkan ekonomi nasional.
Seorang investor sejati selalu siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi. Kondisi resesi yang mendatangkan kecemasan bagi para investor, tetapi di sisi lain bisa mendatangkan peluang besar bagi investor untuk mendulang keuntungan.