Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Peringkat Indonesia di Indeks Inovasi Global 2020

Kompas.com - 03/09/2020, 19:00 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Inovasi Global (Global Innovation Index/GII) Indonesia berada di rangking ke-85 dari 131 ekonomi negara di dunia. Rangking ini tidak berubah sejak tahun 2018.

Adapun GII memberi peringkat ekonomi dunia menurut kemampuan inovasi negara tersebut. Penilaian berdasarkan 80 indikator, yang dikelompokkan menjadi input inovasi dan output inovasi. GII bertujuan untuk melihat aspek multidimensi inovasi.

Berdasarkan laporan GII 2020 yang diterima Kompas.com, kendati bertahan di peringkat ke-85, Indonesia memiliki kinerja yang lebih baik dalam keluaran inovasi (innovation outputs) dibanding masukan inovasi (innovation inputs) pada 2020.

Baca juga: BLT UMKM Sudah Dicairkan ke Rekening 5,59 Juta Pengusaha Mikro

"Tahun ini Indonesia menempati urutan ke-91 dalam input inovasi, lebih rendah dari tahun lalu yakni 87 dan tahun 2018 yakni 90. Untuk keluaran inovasi, Indonesia menempati urutan ke-76. Posisi ini lebih tinggi dari tahun lalu (di posisi) 78, dan lebih rendah dari tahun 2018 yakni 73," seperti dikutip dari laporan tersebut, Jakarta, Kamis (3/9/2020)

Tercatat, Indonesia menempati urutan ke-9 dari 29 negara dengan ekonomi kelompok berpenghasilan menengah ke bawah. Indonesia juga menempati rangking ke-14 dari 17 negara di wilayah Asia Tenggara, Asia Timur dan Oceania.

Dengan begitu, Indonesia tidak masuk ke dalam daftar 10 negara terbaik di Asia. Negara yang masuk dalam 10 besar, antara lain Singapura (rangking 8), Korea Selatan (10), Hongkong (11), China (14), Jepang (16), Australia (23), New Zealand (26), Malaysia (33), Vietnam (42) dan Thailand (44).

Baca juga: Faisal Basri Soal Revisi UU BI: Masalah di Kementerian, Moneter Diobok-obok

Di kelompok negara berpendapatan menengah ke bawah, Indonesia memiliki skor tinggi dalam empat dari tujuh pilar GII: Infrastruktur, kecanggihan pasar, keluaran pengetahuan dan teknologi, serta keluaran kreatif, yang di atas rata-rata pendapatan negara kawasan ini.

Sebaliknya, di kawasan Asia Tenggara, Asia Timur, dan Oceania, Indonesia mendapat skor di bawah rata-rata dalam 3 pilar, yakni institusi, sumber daya manusia (SDM) dan penelitian, serta kecanggihan bisnis.

"Dibandingkan dengan ekonomi lain di kawasan Asia Tenggara, Asia Timur, dan Oceania, kinerja Indonesia di bawah rata-rata di semua 7 pilar GII," sebut laporan.

Baca juga: Pabrik Jadi Klaster Covid-19, Erick Thohir Ingatkan Pengusaha

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Perkuat Bisnis Jasa Pertambangan, Samindo Resources Akuisisi 74 Persen Saham Transkon Jaya

Perkuat Bisnis Jasa Pertambangan, Samindo Resources Akuisisi 74 Persen Saham Transkon Jaya

Whats New
Inflasi November 2023 Capai 0,38 Persen, Harga Cabai Jadi Pendongkrak

Inflasi November 2023 Capai 0,38 Persen, Harga Cabai Jadi Pendongkrak

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini 1 Desember di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini 1 Desember di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga BBM Pertamina Per 1 Desember 2023 Turun, Pertamax Kini Rp 13.350 Per Liter

Harga BBM Pertamina Per 1 Desember 2023 Turun, Pertamax Kini Rp 13.350 Per Liter

Whats New
Pemimpin Sebagai Fasilitator untuk Ciptakan Budaya Kinerja Tinggi

Pemimpin Sebagai Fasilitator untuk Ciptakan Budaya Kinerja Tinggi

Work Smart
Mengawali Desember, IHSG dan Rupiah Tertekan

Mengawali Desember, IHSG dan Rupiah Tertekan

Whats New
Pemerintah Mau Bikin 3 Stasiun Kereta Cepat Whoosh Sekaligus di Bandung

Pemerintah Mau Bikin 3 Stasiun Kereta Cepat Whoosh Sekaligus di Bandung

Whats New
Lini Produksi Bertambah dan Penjualan Naik, Harita Nickel Bukukan Kinerja Solid per Kuartal III-2023

Lini Produksi Bertambah dan Penjualan Naik, Harita Nickel Bukukan Kinerja Solid per Kuartal III-2023

Whats New
BCA Perkirakan Jumlah Nasabah Bisa Mencapai 40 Juta di Sisa 2023

BCA Perkirakan Jumlah Nasabah Bisa Mencapai 40 Juta di Sisa 2023

Whats New
BPR KRI Gulung Tikar, LPS Kembalikan Dana Tabungan Nasabah

BPR KRI Gulung Tikar, LPS Kembalikan Dana Tabungan Nasabah

BrandzView
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini 1 Desember, Ini Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini 1 Desember, Ini Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Gandeng Anak Usaha PLN, Utomodeck Group Bangun Infrastruktur Energi dan Mobilitas Bersih di RI

Gandeng Anak Usaha PLN, Utomodeck Group Bangun Infrastruktur Energi dan Mobilitas Bersih di RI

Whats New
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 1 Desember 2023

Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 1 Desember 2023

Spend Smart
Moeldoko Usul Stasiun Kereta Cepat Ditambah di Kopo, Minta Kajian Disiapkan

Moeldoko Usul Stasiun Kereta Cepat Ditambah di Kopo, Minta Kajian Disiapkan

Whats New
Mantan 'Seller' TikTok Shop: Senang Dong kalau 'Comeback”…

Mantan "Seller" TikTok Shop: Senang Dong kalau "Comeback”…

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com