Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Terkaya Australia Teken Kesepakatan dengan Pemerintah RI

Kompas.com - 04/09/2020, 13:12 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada hari ini melakukan penandatanganan kesepakatan awal (The letter of intent/LOI) dengan orang terkaya di Australia sekaligus Pendiri perusahaan bijih besi Andrew Forest.

Kesepakatan tersebut adalah mengenai kelanjutan pembahasan rapat koordinasi sebelumnya terkait mengembangkan energi baru terbarukan untuk mendukung industri ramah lingkungan (green economy).

Menurut Luhut adanya kesepakatan RI-Australia memberikan secercah harapan meski tengah dilanda pandemi virus corona (Covid-19).

Baca juga: Paruh Pertama 2020, Kapasitas Pembangkit Listrik EBT Capai 10,4 GW

"Kolaborasi ini sangat penting dalam masa yang menantang ini dimana Covid-19 mendatangkan musibah bagi kesehatan secara global dan ekonomi. Dengan penandatanganan perjanjian letter of intent ada benih cahaya, lilin besar terang, bahwa kita masih memiliki masa depan yang lebih cerah," katanya secara virtual, Jumat (4/9/2020).

Luhut menuturkan, sebagai dua negara dengan potensi mineral dan energi terbarukan yang cukup besar, Indonesia dan Australia dapat berkolaborasi dan menjadi pemain kunci di kancah global.

"Penandatanganan ini memberi kepercayaan kedua belah pihak maju dan melaksanakan aspirasi untuk pembangunan berkelanjutan yang menggabungkan ekonomi pembangunan, kemajuan sosial, dan perlindungan lingkungan," ujarnya.

Penandatanganan LOI, lanjut dia, juga memperkuat kebijakan serta arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mempertemukan langkah-langkah pemulihan ekonomi nasional.

Mantan Menko Polhukam ini juga menjelaskan bahwa Andrew Forest telah bertemu dengan Presiden sehari sebelum penandatanganan LOI.

Baca juga: PLN Siap Ganti Pembangkit Diesel Berusia di Atas 15 Tahun ke EBT

"Pak Andrew bertemu Presiden Jokowi kemarin, dan Bapak Presiden sudah memberikan arahan yang jelas tentang pengembangan energi terbarukan untuk mendukung pengembangan industri hijau," ucapnya.

Atas kesepakatan tersebut, lanjut Luhut, Indonesia berkomitmen untuk mengembangkan green economy yang bertujuan untuk pembangunan ekonomi. Sekaligus memberikan pelatihan dan transfer teknologi kepada pekerja Indonesia, serta memperhatikan lingkungan dan memastikan hak masyarakat untuk pembangunan sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com