Ini Pentingnya Asuransi untuk Hadapi Ancaman Resesi

JAKARTA, KOMPAS.com – Tidak lama lagi pengumuman pertumbuhan ekonomi kuartal III tahun 2020 akan segera rilis. Banyak analis memproyeksikan resesi akan terjadi pada kuartal tersebut.

Demikian juga Menteri Keuangan RI Sri Mulyani yang menyatakan pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2020 diperkirakan akan berada di sekitar -1,1 persen hingga 0,2 persen.

Dengan keadaan ini, para ahli perencanaan keuangan pun mulai mengimbau masyarakat untuk mengambil langkah-langkah penting guna melindungi keuangan rumah tangga agar tetap sehat dan aman.

Baca juga: Bisnis Asuransi Mobil Diprediksi Tumbuh pada Semester II 2020

Cara untuk melindungi diri dan keluarga dari risiko tersebut salah satunya adalah melalui asuransi.

Presiden Direktur Chubb Life Indonesia, Kumaran Chinan mengungkapkan, asuransi merupakan mekanisme vital dalam memastikan keamanan finansial, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi seperti saat ini.

“Krisis yang kita hadapi akibat pandemi Covid-19 telah menjadi momen pembelajaran yang sulit, di mana orang-orang mulai menyadari bahwa siapapun dapat terdampak oleh risiko keuangan kapan saja,” kata Kumaran melalui siaran media, Jumat (4/9/2020).

Ia mengatakan, meskipun memiliki pekerjaan yang stabil dan gaya hidup yang berkecukupan, namun dampak pandemi tidak 100 persen menjamin keamanan dari risiko yang tidak terduga di masa depan.

Baca juga: OJK Ingatkan Perusahaan Asuransi untuk Hati-hati Kelola Aset di Tengah Pandemi

Selain itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2018 menunjukkan, saat ini biaya pendidikan meningkat sebanyak 10 persen setiap tahunnya, yang semakin menambah beban keuangan di tengah kondisi ekonomi saat ini.

“Produk asuransi jiwa tradisional, merupakan salah satu solusi keluarga di Indonesia membangun keamanan finansial jangka panjang di tengah ketidakpastian kondisi saat ini,” ujar Kumaran.