Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minggu Pertama September, Investor Asing Lepas Rp 2,56 Triliun dari Pasar Domestik

Kompas.com - 04/09/2020, 16:42 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencatat, pasar finansial RI di minggu pertama September diwarnai aksi jual investor asing.

Berdasarkan data transaksi 31 Agustus – 3 September 2020, investor asing tercatat melakukan aksi jual Rp 2,56 triliun.

Rinciannya, terjadi aksi beli di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 1,57 triliun dan aksi jual di pasar saham Rp 4,13 triliun. Sepanjang 2020 pun, aksi jual masih mendominasi pasar keuangan domestik.

Baca juga: Investor Reksadana Terus Melonjak, Ini Penyebabnya

"Berdasarkan data setelmen selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp 149,19 triliun," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko dalam siaran pers, Jumat (4/9/2020).

Sementara itu, nilai tukar pada Kamis (3/9/2020), ditutup pada level Rp 14.760 per dollar AS. Pada Jumat (4/8/2020), rupiah tercatat dibuka menguat di level Rp 14.700 per dollar AS.

Selanjutnya, Indeks Dolar pada Kamis menguat ke level 92,74. Indeks dollar (DXY) adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

Di sisi lain, imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) dengan tenor 10 tahun naik ke level 6,92 persen pada Kamis kemarin. Sedangkan, imbal hasil US treasury Note tenor 10 tahun juga tercatat turun ke level 0,635 persen.

Baca juga: Ada Pandemi Corona, Milenial Jadi Investor Terbesar Bitcoin

Kemudian pada Jumat ini, yield SBN tenor 10 tahun naik menjadi 6,91 persen.

Ke depan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

"Bank Indonesia akan mengambil langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," pungkas Onny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com