BOGOR, KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 telah memukul banyak pelaku usaha di berbagai sektor. Pukulan keras pandemi membuat bisnis kian sesak, bahkan sampai gulung tikar.
Hal itu pula yang dirasakan Sandi (42 tahun), salah satu perajin sandal di kawasan Jalan Pintu Ledeng Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Saat dikunjungi Kompas.com beberapa waktu lalu, Sandi menceritakan hantaman keras pandemi Covid-19. Ia mengungkapkan pemesanan sandal turun drastis sampai 80 persen.
Biasanya pemesanan sandal per minggu mencapai 50 kodi. Namun saat ini, pemesanan hanya sekitar 10 kodi per minggu.
Baca juga: Mengenal Tunjangan Beras Bagi PNS
Minimnya pembelian sandal berimbas kepada karyawan.
"Karyawan dulu itu ada 6 orang, kalau sekarang cuma 3 orang karena kerjaan lagi susah,” ujarnya kepada Kompas.com.
Sandi juga mengeluhkan bahan baku yang mengalami kenaikan sehingga mempengaruhi keuntungan produksi sandal.
Kini, ia hanya bisa berharap pandemi cepat berlalu sehingga bisa kembali mempekerjakan pegawai di sekitar kampungnya.
Pukulan keras pandemi juga dirasakan oleh Ivan Sutisna (41 tahun), distributor sandal di Pasar Anyar Bogor. Ia mengatakan permintaan sandal makin lesu.
“Sebelum Corona dulu itu purchase order (PO) 15 sampai 20 kodi. Sekarang, Cuma 5 sampai 10 kodi, bisa 10 kodi aja Alhamdulillah. Parahnya, penjual PO semingu dan seminggu kedepannya off karena produk belum habis,” ujarnya pekan lalu.
Baca juga: Minat Daftar Jadi Perangkat Desa? Ini Besaran Gajinya